Metode Pembelajaran
A.
Metode Ceramah ( Wina Sanjaya, 2012 :
147-149)
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan
lisan atau penjelasan langsung kepada seklompok siswa.
1. Alasan
penggunaan
a.
Agar perhatian siswa tetap terarah
selama penyajian berlangsung.
b.
Penyajian materi pelajaran sistem tidak
berbelit-belit.
c.
Untuk merangsang siswa belajar aktif.
d.
Memberikan balikan kepada siswa.
e.
Untuk memberikan motivasi belajar
2. Tujuan
a.
Menyampaikan infoemasi atau materi
pembelajaran.
b.
Membangkitkan hasrat, minat, dan
motivasi siswa untuk belajar.
c.
Memperjelas materi pembelajaran.
3. Kelebihan
a.
Ceramah merupakan metode yang murah dan
mudah untuk dilakukan, murah maksudnya proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan
yang lengkap. Sedangkan mudah ceramah hanya memerlukan suara guru dan tidak
memerlukan persiapan yang rumit.
b.
Ceramah dapat menyajikankan materi
pelajaran pelajaran yang lebih luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak
dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.
c.
Ceramah dapat memberikan pokok-pokok
materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi
yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
d.
Melalui ceramah, guru dapat mengontrol
keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggu janwab guru yang
memberikan ceramah.
e.
Organisasi kelas dengan menggunakan
ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting
kelas yang beragam, atau tidak perlu persiapan yang rumit.
4. Kekurangan
a.
Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil
dari ceramah terbatas pada apa yang dikuasai guru.
b.
Ceramah yang tidak disertai dengan peragaan dapat mengakibatkan terjadinya
verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh
proses ceramah.
c.
Guru yang kuarang memiliki kemampuan
bertutur yang baik, ceramah sering dianggap metode yang membosankan.
d.
Melalui ceramah, sangat sulit untuk
mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
B.
Model
Jaring Laba-laba (Asep Herry Hernawan, dkk. 2011 :
1.26-1.27)
Model
pembelajaran ini ialah model pembelajara terpadu yang menggunakan pendekatan
tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut
dengan mata pelajaran terkait. Dari sub tema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
1.
Tujuan
Model
Pembelajaran jaring laba-laba digunakan untuk mengembangkan dasar sains dengan
menggunakan berbagai kegiatan yang berkaitan dangan kemampuan kognitif, bahasa,
psikologi dan keterampilan gerak motorik.
2.
Alasan
Pendekatan
ini lebih menempatkan siswasebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak
sebagai fasilitator. Dengan pengalaman langsung siswa dihadapkan pada sesuatu
yang yata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.
3. Kelebihan
a.
Adanya faktor motivasional yang
dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b.
Model jaring laba-laba relatif lebih
mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c.
Model ini mempermudah perencanaan kerja
tim untuk mengembangkan tema kedalam
semua bidang isi pelajaran
4. Kelemahan
a.
Langkah yang sulit dalam pembelajaran
terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
b.
Adanya kecendrungan merumuskan suatu
tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam
perencanaan kurikulum.
c.
Guru dapat menjaga misi kurikulum.
d.
Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada
kegiatan dari pada pengembangan konsep.
Metode Pemberian Tugas
A. Pengertian
Metode Pemberian Tugas (Abuddin Nata,
2009 : 185-185) dan (Jumanta
Hamdayama,2014 : 183)
Metode pemberian
tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran
dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan
kegiatan belajar. (Abuddin Nata, 2009,
hal 185-185)
Menurut
Djamarah, dkk (2010:85), metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan
dimana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar. (Jumanta Hamdayama.2014:183)
B. Tujuan
Metode Pemberian Tugas (Zalfendi,dkk.2010
: 330)
Tujuan metode
pemberian tugas yaitu agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap,
karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga
pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu
terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu
menghadapi masalah-masalah baru. Disamping itu untuk memperoleh pengetahuan
secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta
keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan di luar sekolah itu.
Dengan kegiatan
melaksanakan tugas siswa akan aktif dalam belajar, dan merasa teransang untuk
meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung
jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan
mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk
hal-hal yang menunjang belajarnya, yaitu dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang
berguna dan konstruktif
C. Alasan
Penggunaan Metode Pemberian Tugas (Jumanta
Hamdayama.2014 :183)
Alasan dari
penggunaan metode ini karena bahan pelajaran yang telalu banyak, sementara
waktu sedikit. Maka dengan metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk
mengatasi hal tersebut
D. Kelebihan
dan Kekurangan Menggunakan Metode Pemberian Tugas (Zalfendi,dkk.2010: 332-333)
1. Kelebihan
Menggunakan Metode Pemberian Tugas
-
Siswa akan mendalami sendiri pengetahuan
yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama didalam jiwanya. Apalagi
dalam melaksanakan tugas ditunjang dengan minat siswa serta kejelasan tujuan
mereka membuat tugas
-
Siswa akan dapat mengembangkan daya
berpikirnya sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab, dan melatih
berdiri sendiri
2. Kelemahan
Menggunakan Metode Pemberian Tugas
-
Siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan
temannya, apalagi tidak adanya pengawasan dari orang tua ketika anak ada tugas
dari sekolahnya
-
Jika terlalu sering memberikan tugas ke
siswa, maka akan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan siswa, karena
siswa tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang
perlu untuk perkembangan jasmani dan rohaninya
Pengajaran Unit Model
Keterhubung (Connected)
A. Pengertian
Model Keterhubungan (Jumanto
Hamdayama.2014:5)
Model
keterhubungan dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran,
seperti kosa kata, struktur, membaca, dan mengarang. Misalnya dapat dipayungkan
pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran
tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampun berbahasa dan bersastra.
Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secar utuh
tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata
butir-butir pembelajran dan proses pembelajaran secara terpadu
Yaitu adanya
keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topic, keterkaitan antar
konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya
bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang
dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Model
pembelajaran ini menyajikan hubungan di dalam suatu mata pelajaran yaitu
menghubungkan satu topic dengan topic yang lain, satu konsep ke konsep yang
lain, satu tugas ke tugas yang berikutnya.
B. Tujuan
Model Keterhubungan
Yaitu untuk
meningkatkan pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide
ke dalam suatu pembelajaran yang efektif
C. Alasan
Penggunaan Model Keterhubungan
Alasan
penggunaan model keterhubungan ini adalah karena dengan menggunakan metode ini
dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilan
sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat
saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.
D. Kelebihan
dan Kekurangan Model Keterhubungan (Asep
Herry Hernawan,ddk.2011 : hal 1.27 )
1. Kelebihan
Model Keterhubungan
-
Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu
mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya
suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek
-
Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa
secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi
-
Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata
pelajaran, memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptuakisasikan, memperbaiki,
dan mengasimilasi ide tersebut dalam memecahkan masalah.
2. Kekurangan
Model Keterhubungan
-
Berbagai mata pelajaran di dalam model
ini tetap terpisah dan Nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara
eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin)
-
Guru tidak didorong untuk bekerja secara
bersama-sama sehingga ini pelajaran tetap terfokus tanpamerentangkan
konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran
-
Usaha-usaha yang terkonsentrasikan untuk
menginregrasikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global
dengan mata pelajaran lain
METODE TANYA JAWAB
Metode
tanya jawab ( Daryanto, 2013 : 6 ) adalah suatu cara penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta,
tetapi dapat pula dari peserta kepada penyaji.
Tujuan Metode Tanya Jawab ( Daryanto, 2013 : 6 )
a. Menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut
serta dan aktif) dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Menggal ide-ide peserta
c. Memberikan rangsangan pada peserta/siswa untuk
merumuskan ide-ide yang tergali dengan menggunakan kalimat sendiri.
d. Mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang
dibahas.
e. Menciptakan kesempatan bagi peserta untuk lebih
mengonsolidasikan pemahamannya
f. Memberikan kesempatan bagi peserta untuk berani
berkomentar
Metode
tanya jawab ( Abdul Majid, 2013 : 210) adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat
yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab
atau siswa bertanya dan guru menjawab.
Tujuan Metode Tanya Jawab ( Abdul
Majid, 2013 : 210)
a. Untuk mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana
materi pelajaran yang telah dikuasai siswa
b. Untuk merangsang siswa berpikir
c. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan
masalah yang belum dipahami\
d. Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetesi
dalam belajar
e. Melatih murif untuk berpikir dan berbicara
sistematis berdasarkan pemikiran orisinil.
Alasan
Penggunaan Metode Tanya Jawab (
Abuddin Nata, 2011 : 183)
Metode tanya
jawab digunakan karena dapat menarik perhatian, merangsang daya pikir,
membangun keberanian, melatih kemampuan berbicara dan berpikir secara teratur,
serta sebagai alat untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik secara
objektif.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab ( Abuddin Nata, 2011 : 183)
1. Kelebihan Metode Tanya Jawab
a.
Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk akan
kembali segar dan akan hilang kantuknya
b.
Metode ini dapat merangsang siswa untuk
melatih dan mengembangkan daya pikir dan daya ingat
c.
Mengembangkan keberanian dan
keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
d.
Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa
2. Kekurangan Metode Tanya Jawab
a.
Menimbulkan rasa takut pada peserta
didik
b.
waktu banyak terbuang, khususnya ketika
siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga siswa
c.
akan terdapat siswa yang tidak terlibat
dalam proses berpikir atas pertanyaan
d.
sukar diperoleh jawaban yang memuaskan
METODE EKSPERIMEN
Metode
eksperimen (Jumania Hamdayama, 2014: 216 ) adalah metode pemberian kesempatan
kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu
eksperimen atau percobaan.
Metode
eksperimen menurut Djamarah adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
Tujuan Metode Eksperimen (Jumania Hamdayama, 2014: 215 )
a. Siswa mampu mencari
dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-perosalan yang
dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
b. Melatih siswa berpikir yang ilmiah.
c. Siswa dapat menemukan bukti kebenaran dari teori
sesuatu yang sedang dipelajarinya.
Alasan
Penggunaan Metode Eksperimen (Jurnal Ilmiah Didaktika
Vol. XIII, No. 2,2013 : 337-338)
Kegiatan pembelajaran dengan metode
eksperimen dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep
sendiri melalui observasi dengan daya nalar, daya pikir kreatif dan efektif.
Penggunaan metode eksperimen juga dapat mengembangkan berbagai kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotor melalui kegiatan-kegiatan seperti mempelajari
cara-cara penggunaan alat dan bahan, berusaha mencari dasar teori yang relevan,
mengamati percobaan, menganalisis dan menyajikan data, menyimpulkan hasil
percobaan, dan mempresentasikan hasil percobaan (membuat laporan) di depan
kelas.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen (Jumania Hamdayama,2014 : 125)
1.
Kelebihan Metode Eksperimen
a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya
atas kebenaran atau kesimpulan berdasrkan percobaannya sendiri dari pada hanya
menerima kata guru atau buku.
b. Anak didk dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan
studi eksplorasi (menjelajah) tentang ilu dan teknologi, suatu sikap yang
dituntut dari seorang ilmuwan.
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat
membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaanya yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
2.
Kekurangan Metode Eksperimen
a.
Tidak cukupnya
alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadaka
eksperimen
b.
Jika eksperimen
memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menaati untuk melanjutkan
pelajaran.
c.
Metode ini lebih
sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknlogi.
Metode
Diskusi
Metode
Diskusi (Wina Sanjaya,2012 : 154) adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Merode
Diskusi (Daryanto,2013 : 12) adalah suatu cara
penyajian informasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu peserta dihadapkan
pada suatu masalah berupa pertanyaan atau pernyataan yang problematik untuk
dibahas dan dipecahkan bersama.
Tujuan
utama (Wina Sanjaya.2012 : 154) metode ini adalah
untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu diskusi
bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat
bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
Kelebihan
Dan Kelemahan Metode Diskusi (Wina Sanjaya,2012 : 156)
1. Kelebihan Metode Diskusi
a. Metode
diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan
gagasan dan ide-ide.
b. Dapat
melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
c. Dapat
melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Disamping itu diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang
lain.
2. Kelemahan Metode Diskusi
a. Sering
terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara.
b. Kadang-kadang
pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c. Memerlukan
waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Dalam
diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol. Akibatnya kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga
dapat mengganggu iklim pembelajaran.
Alasan
Penggunaan Metode Diskusi (wina sanjaya,2012 : 155) adalah
di alam kehidupan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyrakat, diskusi
banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah dan telah
menjadi bagaian ari kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu metode ini
dipandang penting dikembangkan oleh guru di sekolah
Metode
Demonstrasi
Metode
demonstrasi (wina sanjaya,2012 : 152) adalah metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu
proses,situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Sebagai metode penysjisn, demonstarsi tidk terlepas dari penjelasan secara
lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar
memerhatikan, akan tetapi demonstasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Dalam startegi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk
mendukung keberhasilan startegi pemebeljaran ekspositori dan inkuiri.
Metode
Demonstrasi (Daryanto,2013 : 14) adalah suatu cara
penyajian informasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan mempertujukkan
tentang cara melakukan sesuatu yang disertai penejlasan secara visual dari
proses denagn jelas.
Tujuan
Metode Demonstrasi (Daryanto,2012 : 14 - 15)
a.
Demonstarsi menunjukkan urutan proses
yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
b.
Demonstrasi menunjukkan kepada peserta
bagaimana melakukan suatu kegiatan tertentu secara benar dan tepat.
Kelebihan
dan Kelemahan Metode Demonstasi (Wina Sanjaya,2012 : 152 – 153)
1. Kelebihan metode demonstrasi
a. Melalui
metode demonstasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa
disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b. Proses
pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga
melihat peristiwa yang terjadi.
c. Dengan
cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesmpatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran
materi pembelajaran.
2. Kelemahan metode demonstrasi
a. Metode
demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak
efektif lagi. Bahkaan sering terjadi
untuk menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali
mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banayk.
b. Demonstrasi
memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
c. Demonstrasi
memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut
untuk bekerja lebih profeional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan dan motivasi guru yang
bagus untuk keberhasilan proes pembelajaran siswa.
Alasan
Penggunaan Metode Demonstrasi (Wina Sanjaya,2012 : 153 – 154)
a. Tidak
semua topik dapat diterangkan melalui penjelasan dan diskusi.
b. Sifat
pelajaran yang menuntut diperagakan
c. Tpe
belajar peserta didik yang berbeda ada yang kuat visual, tetapi lemah dalam
auditif dan motorik ataupun sebaliknya
d. Memudahkan
mengajarkan suatu cara kerja atau prosedur.
Inkuiri
A. Pengertian
Basyiruddin Usman (2006:22-23) dalam
(Istarani.2012: 132) mengatakan bahwa
inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang
bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan
menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.
David L.
Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993)
mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah
laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional
fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry
berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian
pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).
Jadi
dapat disimpulkan Inkuiri merupakan suatu
rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap,
dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. (Dr.Hanifah dan
Drs.Suhana.2012:77)
B.
Tujuan
Model inkuiri memiliki tujuan dan manfaat dalam
peningkatan kreativitas belajar siswa,diantaranya adalah :
1.
Mengembangkan
kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan
secara objektif dan mandiri.
2.
Mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, analitis.
3.
Mengembangkan
rasa ingin tahu dan cara berpikir objektif baik secara individual maupun
kelompok (Moh Uzer Usman,dkk,1993:125-26)
C.
Alasan Penggunaan
Alasan
penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan Johar
Permana (2000: 142-143) adalah sebagai berikut:
a)
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
b)
Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri
tentang kebutuhan belajarnya,dan menekankan pada keaktifan siswa menemukan
suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya.
D.
Kelemahan dan
kelebihan Inkuiri
a.
Kelemahan
1.
Siswa harus
memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan
untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik
2.
Keadaan dikelas
kenyataanya banyak jumlah siswanya maka metode ini tidak akan mencapai hasil
yang memuaskan
3.
Guru dan siswa
yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode ini akan
mengecewakan
4.
Ada kritik,
bahwa proses dalam metode ini terlalu mementingkan proses pengertian saja,
kurang memerhatikan perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa.
b.
Kelebihan/
keunggulan
1.
Membantu peserta
didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan, dalam
proses kognitif
2.
Peserta didik
memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan
mengendap dalam pemikiranya
3.
Dapat
membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih
giat lagi
4.
Memperkuat dan
menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena
pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas
(Dr.Hanafiah dan Drs.Suhana.2012:79)
Metode Simulasi
A.
Pengertian
Simulasi berasal dari kata simulate yang
artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata Simulation artinya tiruan atau
perbuatan yang pura-pura. Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai
cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang
bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain
peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan
yang sebenarnya.(Sudjana,Nana.2013:89)
Menurut
Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang
memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan
yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan
peragaan memakai model statistic atau pemeran.
Sri Anitah,
W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran
yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang
menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang
sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan
simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
B. Tujuan
Dalam buku
(Sudjana,Nana.2013:89-90) Simulasi sebagai metode mengajar bertujuan untuk :
a. Melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari
b. Memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
c. Melatih
memecahkan masalah.
d. Meningkatkan
keaktifan belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir
serpa dengan kejadian yang sebenarnya
e. Memberikan
motivasi belajar kepada siswa
f. Melatih
siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok
g. Menumbuhkan
daya kreatif siswa
h. Melatih
siswa untuk mengembangkan sikap toleransi
C. Alasan
Penggunaan
Alasan pemilihan
metode ini, untuk memudahkan siswa dan guru “mengalami” pola atau model
kehidupanya dan nilai praktis dari suatu pokok masalah tanpa langsung kedalam
suasana alamiah (yang sebenarnya)
D. Kelebihan dan kekurangan
Dalam (Hamdani.2011:161-162)
, terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode
menjara, di antaranya:
1)
Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam
menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga,
masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2)
Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena
melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan
topik yang disimulasikan.
3)
Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri
siswa.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi
juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
1) Pengalaman
yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
2) Pengelolaan
yang kurang bail, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3) Faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan
simulasi.
Pengajaran
unit model terpadu
A.
Pengertian
Pembelajaran
terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa
mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu memberikan kesematan kepada siswa untuk memahami masalah
yang kompleks yang ada dilingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh.
(Sikumbang,Risman.2014:1)
Menurut
Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991) terdapat tiga kwmungkinan variasi
pembelajaran terpadu yang berkenakan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam
suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu,hari terpadu dan
pembelajaran terpadu.
Menurut
Prabowo (2000:2) pembelajaran terpadu adalah pendekatan belajar mengajar yang
melibatkan beberapa bidang studi.
B.
Tujuan
Tujuanya
yaitu dalam buku(Trianto.2012:9)
1. Memberikan
wawasan bagi guru tentang apa,mengapa,dan bagaimana pembelajaran terbaru pada
tingkat pendidikan dasar
2. Memberikan
bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran
(memetakan kompetensi,menyusun silabus,dan menjabarkan silabus menjadi rencana
pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian
3. Memberikan
bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran
terpadu
4. Memberikan
wawasan,pengetahuan,dan pemahaman bagi pihak terkait(misalnya kepala sekolah
dan pengawas) sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan
ketetapan pelaksanaan pembelajaran terpadu
C.
Alasan penggunaan
a. secara
empirik yaitu sifatnya kompleks dan terpadu karena menyangkut berbagai aspek
yang saling terkait. Contohnya proses pembelajran disekolah selayaknya
dilaksanakan dengan meniru model pengalaman hidup dalam masarakat.
b. Seacara
teoritis Ilmiah yaitu permasalahan kehidupan yang terus berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi contoh peralatan teknologi informasi dan
komuniksi yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.
D.
Kekurangan dan kelebihan
1. Kelebihan
a. Pengalaman
dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan siswa
b. Kegiatan-kegiatan
yang dipilih dalam pelaksanaan
pembelajaran terpadu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
c. Seluruh
kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat
bertahan lebih lama.
d. Pembelajaran
terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa
e. Menyajikan
kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui
siswa dalam lingkungannya.
f. Menumbuhkembangkan
keterampilan sosial siswa,seperti kerjasama,toleransi,komunikasi,dan respek
terhadap gagasan orang lain.
2. Kekurangan
a. Dalam
pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang
memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal
b. Belum
semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara
utuh,bahkan ada kecendurungan yang menjadi kendala utama dalam
pelaksanaanya,yaitu sikap konservatif guru dalam arti guru lebih senang
mengajar dengan pembelajaran yang konvensional
c. Masih
ada beberapa kompetensi dsar yang ada dalam kurikulum yang terbaru yang
dapat dipadukan, terutama untuk kelas
tinggi disekolah dasar. (Sikumbang,Risman.2014:2-3)
Kerja
kelompok
A.
Pengertian
Metode kerja kelompok atau bekerja
dalam siatu kelompok yaitu bahwa siswa dalam suatu kelas dipanang sebagai satu
kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun terbagi atas kelompok-kelompok kecil
(sub-sub kelompok) (Nana Sudjana:2013:82-83)
B.
Tujuan
1.
Untuk mengatasi mengatasi kekurangan kekurangan alat -alat / media pembelajaran
2.
Penyaluran minat peserta didik (pengelompokan berdasarkan minat belajar)
3.
Untuk memperbesar tingkat partisipasi peserta didik
4.
Untuk pembagian kerja (karena masalahnya luas)
5.
Untuk melatih kerjasama secara efektif menuju satu tujuan
C.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan kerja kelompok :
1.
Dapat memupuk rasa kerjasama
2.
Dapat menyelesaikan masalah yang luas secara cepat
3.
Menumbuhkan persaingan sehat
Kelemahan kerja kelompok :
1.
Memungkinkan dominasi seseorang dan merendahkan yang lainnya
2.
Ketidak-seimbangan kecakapan akan menghambat kelancaran pelaksanaan tugas.
D.
Alasan penggunaan:
Dengan
menggunakan metode kelompok siswa dapat bersosialisasi dengan baik dan dapat
menyelesaikan masalah dengan cepat dan melatih siswa untuk dapat bekerja sama.
Daftar Pustaka
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor :
Ghalia Indonesia
Hermawan, Asep Herry.2011. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Nata, Abuddin.2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Zalfendi,ddk. 2010. Strategi Pembelajaran. Padang : Sukabina Press
Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar. Bandung:
Yrama Widya
Hamdayama, Jumania.
2014. Model dan Metode Pembelajaran
Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam tentang Strategi
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Wati Oviana dan
Maulidar, (2013), Penggunaan Metode Eksperimen pada Pembelajaran Materi Sifat
Bahan dan Kegunaannya Terhadap Hasil dan Respon Belajar Siswa Kelas IV MIN
Tungkob Aceh Besar, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 13 (2), 336-350.
Daryanto.2013.Strategi
Tahapan Mengajar.Bandung : Yrama Widya
Sanjaya,Wina.2012.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta
: Prenada Media Group
Dr.Hanafiah dan
Drs.Suhana.2012.Konsep Strategi
Pembelajaran.Bandung: PT Refika Aditama
Istarani.2012.58
Model Pembelajaran Inovatif. Medan :
Media Persada
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.
Sudjana,Nana.2013.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung :Sinar Baru Algesindo
Sikumbang,Risman.2014.
Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia
Trianto.2012. Model Pembelajaran Terpadu.Jakarta : PT
Bumi Aksara
Isi nya sangat bermanfaat.
BalasHapusthank for you artikel. good job.
BalasHapusby the way, Betulankan Naruto mati di Chapter 51?