Senin, 19 Februari 2018

Metode pembelajaran di SD

Metode Pembelajaran
A.    Metode Ceramah ( Wina Sanjaya, 2012 : 147-149)
                                       Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung kepada seklompok siswa.
1.      Alasan penggunaan
a.       Agar perhatian siswa tetap terarah selama penyajian berlangsung.
b.      Penyajian materi pelajaran sistem tidak berbelit-belit.
c.       Untuk merangsang siswa belajar aktif.
d.      Memberikan balikan kepada siswa.
e.       Untuk memberikan motivasi belajar
2.      Tujuan
a.       Menyampaikan infoemasi atau materi pembelajaran.
b.      Membangkitkan hasrat, minat, dan motivasi siswa untuk belajar.
c.       Memperjelas materi pembelajaran.
3.      Kelebihan
a.       Ceramah merupakan metode yang murah dan mudah untuk dilakukan, murah maksudnya proses ceramah tidak memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap. Sedangkan mudah ceramah hanya memerlukan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
b.      Ceramah dapat menyajikankan materi pelajaran pelajaran yang lebih luas. Artinya, materi pelajaran yang banyak dapat dirangkum atau dijelaskan pokok-pokoknya oleh guru dalam waktu singkat.
c.       Ceramah dapat memberikan pokok-pokok materi yang perlu ditonjolkan. Artinya, guru dapat mengatur pokok-pokok materi yang mana yang perlu ditekankan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai.
d.      Melalui ceramah, guru dapat mengontrol keadaan kelas, oleh karena sepenuhnya kelas merupakan tanggu janwab guru yang memberikan ceramah.
e.       Organisasi kelas dengan menggunakan ceramah dapat diatur menjadi lebih sederhana. Ceramah tidak memerlukan setting kelas yang beragam, atau tidak perlu persiapan yang rumit.

4.      Kekurangan
a.       Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil dari ceramah terbatas pada apa yang dikuasai guru.
b.      Ceramah yang tidak disertai dengan  peragaan dapat mengakibatkan terjadinya verbalisme. Verbalisme adalah penyakit yang sangat mungkin disebabkan oleh proses ceramah.
c.       Guru yang kuarang memiliki kemampuan bertutur yang baik, ceramah sering dianggap metode yang membosankan.
d.      Melalui ceramah, sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.

B.     Model Jaring Laba-laba (Asep Herry Hernawan, dkk. 2011 : 1.26-1.27)
      Model pembelajaran ini ialah model pembelajara terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata pelajaran terkait. Dari sub tema tersebut diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
1.      Tujuan
Model Pembelajaran jaring laba-laba digunakan untuk mengembangkan dasar sains dengan menggunakan berbagai kegiatan yang berkaitan dangan kemampuan kognitif, bahasa, psikologi dan keterampilan gerak motorik.
2.      Alasan
Pendekatan ini lebih menempatkan siswasebagai subyek belajar, sedangkan guru lebih banyak sebagai fasilitator. Dengan pengalaman langsung siswa dihadapkan pada sesuatu yang yata atau konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak.
3.      Kelebihan
a.       Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b.      Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
c.       Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema  kedalam semua bidang isi pelajaran

4.      Kelemahan
a.       Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah menyeleksi tema.
b.      Adanya kecendrungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c.       Guru dapat menjaga misi kurikulum.
d.      Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan dari pada pengembangan konsep.


Metode Pemberian Tugas
A.    Pengertian Metode Pemberian Tugas (Abuddin Nata, 2009 : 185-185) dan (Jumanta Hamdayama,2014 : 183)
Metode pemberian tugas adalah cara penyajian bahan pelajaran  dimana guru memberikan tugas tertentu agar peserta didik melakukan kegiatan belajar. (Abuddin Nata, 2009, hal 185-185)
Menurut Djamarah, dkk (2010:85), metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas agar siswa melakukan kegiatan belajar. (Jumanta Hamdayama.2014:183)

B.     Tujuan Metode Pemberian Tugas (Zalfendi,dkk.2010 : 330)
Tujuan metode pemberian tugas yaitu agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi. Hal itu terjadi disebabkan siswa mendalami situasi atau pengalaman yang berbeda, waktu menghadapi masalah-masalah baru. Disamping itu untuk memperoleh pengetahuan secara melaksanakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa di sekolah, melalui kegiatan di luar sekolah itu.
Dengan kegiatan melaksanakan tugas siswa akan aktif dalam belajar, dan merasa teransang untuk meningkatkan belajar yang lebih baik, memupuk inisiatif dan berani bertanggung jawab sendiri. Banyak tugas yang harus dikerjakan siswa, hal itu diharapkan mampu menyadarkan siswa untuk selalu memanfaatkan waktu senggangnya untuk hal-hal yang menunjang belajarnya, yaitu dengan mengisi kegiatan-kegiatan yang berguna dan konstruktif

C.     Alasan Penggunaan Metode Pemberian Tugas (Jumanta Hamdayama.2014 :183)
Alasan dari penggunaan metode ini karena bahan pelajaran yang telalu banyak, sementara waktu sedikit. Maka dengan metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasi hal tersebut
D.    Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Metode Pemberian Tugas (Zalfendi,dkk.2010: 332-333)
1.      Kelebihan Menggunakan Metode Pemberian Tugas
-          Siswa akan mendalami sendiri pengetahuan yang dicarinya, maka pengetahuan itu akan tinggal lama didalam jiwanya. Apalagi dalam melaksanakan tugas ditunjang dengan minat siswa serta kejelasan tujuan mereka membuat tugas
-          Siswa akan dapat mengembangkan daya berpikirnya sendiri, daya inisiatif, daya kreatif, tanggung jawab, dan melatih berdiri sendiri
2.      Kelemahan Menggunakan Metode Pemberian Tugas
-          Siswa kemungkinan hanya meniru pekerjaan temannya, apalagi tidak adanya pengawasan dari orang tua ketika anak ada tugas dari sekolahnya
-          Jika terlalu sering memberikan tugas ke siswa, maka akan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan siswa, karena siswa tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan kegiatan-kegiatan lain yang perlu untuk perkembangan jasmani dan rohaninya

Pengajaran Unit Model Keterhubung (Connected)

A.    Pengertian Model Keterhubungan (Jumanto Hamdayama.2014:5)
Model keterhubungan dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran, seperti kosa kata, struktur, membaca, dan mengarang. Misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam membentuk kemampun berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan pemahaman, keterampilan, dan pengalaman secar utuh tersebut tidak berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir pembelajran dan proses pembelajaran secara terpadu
Yaitu adanya keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topic, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Model pembelajaran ini menyajikan hubungan di dalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topic dengan topic yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu tugas ke tugas yang berikutnya.

B.     Tujuan Model Keterhubungan
Yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan ide-ide ke dalam suatu pembelajaran yang efektif

C.     Alasan Penggunaan Model Keterhubungan
Alasan penggunaan model keterhubungan ini adalah karena dengan menggunakan metode ini dimungkinkan siswa akan mampu menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilan sehingga sangat dimungkinkan antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu kesatuan pemahaman yang utuh.


D.    Kelebihan dan Kekurangan Model Keterhubungan (Asep Herry Hernawan,ddk.2011 : hal 1.27 )
1.      Kelebihan Model Keterhubungan
-          Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek
-          Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga terjadi internalisasi
-          Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran, memungkinkan siswa mengkaji, mengkonseptuakisasikan, memperbaiki, dan mengasimilasi ide tersebut dalam memecahkan masalah.
2.      Kekurangan Model Keterhubungan
-          Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan Nampak tidak terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin)
-          Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga ini pelajaran tetap terfokus tanpamerentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran
-          Usaha-usaha yang terkonsentrasikan untuk menginregrasikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain



METODE TANYA JAWAB
Metode tanya jawab ( Daryanto, 2013 : 6 ) adalah suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta, tetapi dapat pula dari peserta kepada penyaji.
Tujuan Metode Tanya Jawab ( Daryanto, 2013 : 6 )
a.       Menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut serta dan aktif) dalam kegiatan belajar mengajar.
b.      Menggal ide-ide peserta
c.       Memberikan rangsangan pada peserta/siswa untuk merumuskan ide-ide yang tergali dengan menggunakan kalimat sendiri.
d.      Mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang dibahas.
e.       Menciptakan kesempatan bagi peserta untuk lebih mengonsolidasikan pemahamannya
f.       Memberikan kesempatan bagi peserta untuk berani berkomentar

Metode tanya jawab ( Abdul Majid, 2013 : 210) adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya dan guru menjawab.
Tujuan Metode Tanya Jawab  ( Abdul Majid, 2013 : 210)
a.       Untuk mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana materi pelajaran yang telah dikuasai siswa
b.      Untuk merangsang siswa berpikir
c.       Memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan masalah yang belum dipahami\
d.      Memotivasi siswa untuk menimbulkan sikap kompetesi dalam belajar
e.       Melatih murif untuk berpikir dan berbicara sistematis berdasarkan pemikiran orisinil.

Alasan            Penggunaan Metode Tanya Jawab ( Abuddin Nata, 2011 : 183)
Metode tanya jawab digunakan karena dapat menarik perhatian, merangsang daya pikir, membangun keberanian, melatih kemampuan berbicara dan berpikir secara teratur, serta sebagai alat untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik secara objektif.


Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab ( Abuddin Nata, 2011 : 183)
1.      Kelebihan Metode Tanya Jawab
a.       Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk akan kembali segar dan akan hilang kantuknya
b.      Metode ini dapat merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir dan daya ingat
c.       Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
d.      Pertanyaan dapat mengurangi proses lupa
2.      Kekurangan Metode Tanya Jawab
a.       Menimbulkan rasa takut pada peserta didik
b.      waktu banyak terbuang, khususnya ketika siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga siswa
c.       akan terdapat siswa yang tidak terlibat dalam proses berpikir atas pertanyaan
d.      sukar diperoleh jawaban yang memuaskan

METODE EKSPERIMEN
Metode eksperimen (Jumania Hamdayama, 2014: 216 ) adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu eksperimen atau percobaan.
Metode eksperimen menurut Djamarah adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.

Tujuan Metode Eksperimen (Jumania Hamdayama, 2014: 215 )
a.       Siswa mampu mencari  dan menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-perosalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri.
b.      Melatih siswa berpikir yang ilmiah.
c.       Siswa dapat menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Alasan Penggunaan Metode Eksperimen (Jurnal Ilmiah Didaktika Vol. XIII, No. 2,2013 : 337-338)
Kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep sendiri melalui observasi dengan daya nalar, daya pikir kreatif dan efektif. Penggunaan metode eksperimen juga dapat mengembangkan berbagai kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor melalui kegiatan-kegiatan seperti mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan, berusaha mencari dasar teori yang relevan, mengamati percobaan, menganalisis dan menyajikan data, menyimpulkan hasil percobaan, dan mempresentasikan hasil percobaan (membuat laporan) di depan kelas.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Eksperimen (Jumania Hamdayama,2014 : 125)
1.      Kelebihan Metode Eksperimen
a.       Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasrkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku.
b.      Anak didk dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajah) tentang ilu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan.
c.       Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaanya yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
2.      Kekurangan Metode Eksperimen
a.       Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadaka eksperimen
b.      Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menaati untuk melanjutkan pelajaran.
c.       Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknlogi.



Metode Diskusi
Metode Diskusi (Wina Sanjaya,2012 : 154) adalah metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Merode Diskusi (Daryanto,2013 : 12) adalah suatu cara penyajian informasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu peserta dihadapkan pada suatu masalah berupa pertanyaan atau pernyataan yang problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Tujuan utama (Wina Sanjaya.2012 : 154) metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu diskusi bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
Kelebihan Dan Kelemahan Metode Diskusi (Wina Sanjaya,2012 : 156)
1.      Kelebihan Metode Diskusi
a.       Metode diskusi dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide.
b.      Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan.
c.       Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu diskusi juga bisa melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
2.      Kelemahan Metode Diskusi
a.       Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara.
b.      Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur.
c.       Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.
d.      Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran.
Alasan Penggunaan Metode Diskusi (wina sanjaya,2012 : 155) adalah di alam kehidupan baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyrakat, diskusi banyak digunakan sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah dan telah menjadi bagaian ari kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu metode ini dipandang penting dikembangkan oleh guru di sekolah
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi (wina sanjaya,2012 : 152) adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertujukkan kepada siswa tentang suatu proses,situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode penysjisn, demonstarsi tidk terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memerhatikan, akan tetapi demonstasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam startegi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan startegi pemebeljaran ekspositori dan inkuiri.
Metode Demonstrasi (Daryanto,2013 : 14) adalah suatu cara penyajian informasi dalam kegiatan belajar mengajar dengan mempertujukkan tentang cara melakukan sesuatu yang disertai penejlasan secara visual dari proses denagn jelas.
Tujuan Metode Demonstrasi (Daryanto,2012 : 14 - 15)
a.       Demonstarsi menunjukkan urutan proses yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
b.      Demonstrasi menunjukkan kepada peserta bagaimana melakukan suatu kegiatan tertentu secara benar dan tepat.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstasi (Wina Sanjaya,2012 :  152 – 153)
1.      Kelebihan metode demonstrasi
a.       Melalui metode demonstasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh langsung memerhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b.      Proses pembelajaran akan lebih menarik sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c.       Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesmpatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
2.      Kelemahan metode demonstrasi
a.       Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif  lagi. Bahkaan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banayk.
b.      Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti penggunan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah.
c.       Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih profeional. Disamping itu demonstrasi juga  memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proes pembelajaran siswa.
Alasan Penggunaan Metode Demonstrasi (Wina Sanjaya,2012 : 153 – 154)
a.       Tidak semua topik dapat diterangkan melalui penjelasan dan diskusi.
b.      Sifat pelajaran yang menuntut diperagakan
c.       Tpe belajar peserta didik yang berbeda ada yang kuat visual, tetapi lemah dalam auditif dan motorik ataupun sebaliknya
d.      Memudahkan mengajarkan suatu cara kerja atau prosedur.




Inkuiri
A.  Pengertian
       Basyiruddin Usman (2006:22-23) dalam (Istarani.2012: 132)  mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu cara penyampaian pelajaran dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis, dan argumentatif (ilmiah) dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan.
            David L. Haury dalam artikelnya, Teaching Science Through Inquiry (1993) mengutip definisi yang diberikan oleh Alfred Novak: inquiry merupakan tingkah laku yang terlibat dalam usaha manusia untuk menjelaskan secara rasional fenomena-fenomena yang memancing rasa ingin tahu. Dengan kata lain, inquiry berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang fokus pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu (Haury, 1993).
          Jadi dapat disimpulkan Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga mereka dapat menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya perubahan perilaku. (Dr.Hanifah dan Drs.Suhana.2012:77)
B.     Tujuan
Model inkuiri memiliki tujuan dan manfaat dalam peningkatan kreativitas belajar siswa,diantaranya adalah :
1.      Mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara objektif dan mandiri.
2.      Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis.
3.      Mengembangkan rasa ingin tahu dan cara berpikir objektif baik secara individual maupun kelompok (Moh Uzer Usman,dkk,1993:125-26)
C.     Alasan Penggunaan
Alasan penggunaan Metode Inkuiri dalam pembelajaran menurut Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142-143) adalah sebagai berikut:
a)              Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat , guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar anak didik dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
b)              Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan belajarnya,dan menekankan pada keaktifan siswa menemukan suatu konsep pembelajaran dengan kemampuan yang dimilikinya.
D.    Kelemahan dan kelebihan Inkuiri
a.       Kelemahan
1.      Siswa harus memiliki kesiapan dan kematangan mental, siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik
2.      Keadaan dikelas kenyataanya banyak jumlah siswanya maka metode ini tidak akan mencapai hasil yang memuaskan
3.      Guru dan siswa yang sudah sangat terbiasa dengan PBM gaya lama maka metode ini akan mengecewakan
4.      Ada kritik, bahwa proses dalam metode ini terlalu mementingkan proses pengertian saja, kurang memerhatikan perkembangan sikap dan keterampilan bagi siswa.
b.      Kelebihan/ keunggulan
1.      Membantu peserta didik untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan, dalam proses kognitif
2.      Peserta didik memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pemikiranya
3.      Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar peserta didik untuk belajar lebih giat lagi
4.      Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan sendiri karena pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan peran guru yang sangat terbatas (Dr.Hanafiah dan Drs.Suhana.2012:79) 

Metode Simulasi
A.    Pengertian
     Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat seolah-olah. Kata Simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura. Simulasi dalam metode mengajar dimaksudkan sebagai cara untuk menjelaskan sesuatu (bahan pelajaran) melalui perbuatan yang bersifat pura-pura atau melalui proses tingkah laku imitasi, atau bermain peranan mengenai suatu tingkah laku yang dilakukan seolah-olah dalam keadaan yang sebenarnya.(Sudjana,Nana.2013:89)
            Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi  adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran.
            Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar.
B.     Tujuan
Dalam buku (Sudjana,Nana.2013:89-90) Simulasi sebagai metode mengajar bertujuan untuk :
a.       Melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari
b.      Memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip
c.       Melatih memecahkan masalah.
d.      Meningkatkan keaktifan belajar dengan melibatkan siswa dalam mempelajari situasi yang hampir serpa dengan kejadian yang sebenarnya
e.       Memberikan motivasi belajar kepada siswa
f.       Melatih siswa untuk mengadakan kerja sama dalam situasi kelompok
g.      Menumbuhkan daya kreatif siswa
h.      Melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi
C.     Alasan Penggunaan
Alasan pemilihan metode ini, untuk memudahkan siswa dan guru “mengalami” pola atau model kehidupanya dan nilai praktis dari suatu pokok masalah tanpa langsung kedalam suasana alamiah (yang sebenarnya)
D.     Kelebihan dan kekurangan
            Dalam  (Hamdani.2011:161-162) , terdapat beberapa kelebihan dengan menggunakan simulasi sebagai metode menjara, di antaranya:
1)        Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
2)        Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan.
3)        Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.
Di samping memiliki kelebihan, simulasi juga mempunyai kelemahan, di antaranya:
1)    Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai                            dengan kenyataan di lapangan.
2)    Pengelolaan yang kurang bail, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3)    Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.




Pengajaran unit model terpadu
A.    Pengertian

Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu memberikan kesematan kepada siswa untuk memahami masalah yang kompleks yang ada dilingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh. (Sikumbang,Risman.2014:1)
Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991) terdapat tiga kwmungkinan variasi pembelajaran terpadu yang berkenakan dengan pendidikan yang dilaksanakan dalam suasana pendidikan progresif yaitu kurikulum terpadu,hari terpadu dan pembelajaran terpadu.
Menurut Prabowo (2000:2) pembelajaran terpadu adalah pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi.
B.     Tujuan
Tujuanya yaitu dalam buku(Trianto.2012:9)
1.      Memberikan wawasan bagi guru tentang apa,mengapa,dan bagaimana pembelajaran terbaru pada tingkat pendidikan dasar
2.      Memberikan bekal keterampilan kepada guru untuk dapat menyusun rencana pembelajaran (memetakan kompetensi,menyusun silabus,dan menjabarkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran) dan penilaian
3.      Memberikan bekal kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran terpadu
4.      Memberikan wawasan,pengetahuan,dan pemahaman bagi pihak terkait(misalnya kepala sekolah dan pengawas) sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap kelancaran dan ketetapan pelaksanaan pembelajaran terpadu
C.     Alasan penggunaan
a.       secara empirik yaitu sifatnya kompleks dan terpadu karena menyangkut berbagai aspek yang saling terkait. Contohnya proses pembelajran disekolah selayaknya dilaksanakan dengan meniru model pengalaman hidup dalam masarakat.
b.      Seacara teoritis Ilmiah yaitu permasalahan kehidupan yang terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknoogi  contoh peralatan teknologi informasi dan komuniksi yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.

D.    Kekurangan dan kelebihan
1.      Kelebihan
a.       Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan siswa
b.      Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam  pelaksanaan pembelajaran terpadu sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
c.       Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama.
d.      Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir siswa
e.       Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
f.       Menumbuhkembangkan keterampilan sosial siswa,seperti kerjasama,toleransi,komunikasi,dan respek terhadap gagasan orang lain.

2.      Kekurangan
a.       Dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu dibutuhkan sarana dan prasarana belajar yang memadai untuk mencapai kompetensi dasar secara optimal
b.      Belum semua guru sekolah dasar memahami konsep pembelajaran terpadu secara utuh,bahkan ada kecendurungan yang menjadi kendala utama dalam pelaksanaanya,yaitu sikap konservatif guru dalam arti guru lebih senang mengajar dengan pembelajaran yang konvensional
c.       Masih ada beberapa kompetensi dsar yang ada dalam kurikulum yang terbaru yang dapat  dipadukan, terutama untuk kelas tinggi disekolah dasar. (Sikumbang,Risman.2014:2-3)


Kerja kelompok
A.    Pengertian
            Metode kerja kelompok atau bekerja dalam siatu kelompok yaitu bahwa siswa dalam suatu kelas dipanang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun terbagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok) (Nana Sudjana:2013:82-83)

B.     Tujuan
1. Untuk mengatasi mengatasi kekurangan kekurangan alat -alat / media pembelajaran
2. Penyaluran minat peserta didik (pengelompokan berdasarkan minat belajar)
3. Untuk memperbesar tingkat partisipasi peserta didik
4. Untuk pembagian kerja (karena masalahnya luas)
5. Untuk melatih kerjasama secara efektif menuju satu tujuan

C.     Kelebihan dan Kekurangan
            Kelebihan kerja kelompok :
1. Dapat memupuk rasa kerjasama
2. Dapat menyelesaikan masalah yang luas secara cepat
3. Menumbuhkan persaingan sehat
            Kelemahan kerja kelompok :
1. Memungkinkan dominasi seseorang dan merendahkan yang lainnya
2. Ketidak-seimbangan kecakapan akan menghambat kelancaran pelaksanaan tugas.

D.    Alasan penggunaan:
Dengan menggunakan metode kelompok siswa dapat bersosialisasi dengan baik dan dapat menyelesaikan masalah dengan cepat dan melatih siswa untuk dapat bekerja sama.




Daftar Pustaka

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia
Hermawan, Asep Herry.2011. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta : Universitas Terbuka
Nata, Abuddin.2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Zalfendi,ddk. 2010. Strategi Pembelajaran. Padang : Sukabina Press
Daryanto. 2013. Strategi dan Tahapan Mengajar. Bandung: Yrama Widya
Hamdayama, Jumania. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nata, Abuddin. 2011. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Wati Oviana dan Maulidar, (2013), Penggunaan Metode Eksperimen pada Pembelajaran Materi Sifat Bahan dan Kegunaannya Terhadap Hasil dan Respon Belajar Siswa Kelas IV MIN Tungkob Aceh Besar, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 13 (2), 336-350.
Daryanto.2013.Strategi Tahapan Mengajar.Bandung : Yrama Widya
Sanjaya,Wina.2012.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta : Prenada Media Group
Dr.Hanafiah dan Drs.Suhana.2012.Konsep Strategi Pembelajaran.Bandung: PT Refika Aditama
Istarani.2012.58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana,Nana.2013.Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :Sinar Baru Algesindo
Sikumbang,Risman.2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia
Trianto.2012. Model Pembelajaran Terpadu.Jakarta : PT Bumi Aksara


2 komentar:

  1. thank for you artikel. good job.
    by the way, Betulankan Naruto mati di Chapter 51?

    BalasHapus