Selasa, 20 Februari 2018

Seputar Perspektif Global (Dimensi, Manfaat, Tujuan Dan Masalah)

Kata Pengantar

Bismillahirrahmannirrahim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
 Alhamdulillah hirabbil a’lamin segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang atas izin-Nya makalah perspektif globa telah dapat kami selesaikan. Terima kasih kepada  dosen pembimbing mata kuliah Perspektif Global yang telah memberi materi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang telah mambantu dalam pencarian dan resume materi sehingga makalah ini dapat terselasaikan dengan waktu yang cukup singkat.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna dan kepada teman-teman yang membaca makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi yang membaca. Terima kasih




                                                                                        Penulis
           
                                                                                        Padang



DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................
C.     Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Dimensi perspektif global.......................................................................................
B.     Manfaat persprktif globa........................................................................................
C.    Tujuan perspektif global.........................................................................................
D.    Masalah perspektif global.......................................................................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................
B.      
C.     Daftar Pustaka.........................................................................................................



Bab I
Pendahuluan
A.    Latar Belakang
Perspektif global adalah pendekatan menyeluruh yang menghubungkan siswa dan guru dalam memahami hubungan mereka dalam masyarakat dunia
Dengan demikian diberikan perspektif global dapat :
1.        Mendorong mahasiswa tentang masalah global.
2.        Mendorong guru belajar tentang lintas budaya .
3.        Mengembangkan dan memahami makna perspektif global, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan profesi.
Berdasasrkan tujuan tersebut maka peran guru adalah :
1.      Memberi bekal pengetahuan tentang pengetahuan global dan masalah dunia.
2.      Meningkatkan kesadaran anak didik sebagai landasan tindakan yang
3.      berdampak global.
4.      Memberikan contoh teladan dalam aktivitas sehari hari yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.
Perspektif global bertitik tolak dari masalah kehidupan sehari hari misalnya masalah kelaparan, pengangguran, pestisida dan pengungsi.
Dalam kaitanya dengan budaya dalam era globalisasi ini maka Giansar mengajukan empat dimensi yaitu :
1.        Afirmasi  atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat.
2.        Mereapirmas dan mengembangkan indentitas budaya dalam setiap keiompok manusia.
3.        Partisipasi bahwa pengmbangan suatu bangsa dan negara partisipasi masyarkat sangat diperlukan.
4.        Memajukan kerjasama budaya antar bangsa.
B.    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Dimensi perspektif global?
2.      Bagaimana Manfaat persprktif globa?
3.      Bagaimana Tujuan perspektif global??
4.      Bagaimana Masalah perspektif global?
C.     Tujuan
1.      Mengetahui Dimensi perspektif global.
2.      Mengetahui Manfaat persprktif globa.
3.      Mengetahui Tujuan perspektif global.
4.      Mengetahui Masalah perspektif global.



Bab II
Pemabahasan

A.    Dimensi Perspektif Global
Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
1.      Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
2.      ereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
3.      Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
4.      Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.
Saat ini tidak ada suatu bangsapun yang statis dan homogen. Setiap bangsa berkembang karena adanya interaksi dengan bangsa lain. Dengan demikian system nilai budaya dan nilai-nilai lainnya akan saling mempengaruhi.
Sementara itu, Hanvey (1976) dalam bukunya yang sangat terkenal “An Attainable Global Perspective” menyebutkan 5 dimensi dari perspektif global sebagai berikut.
1.      Perspective consciousness
Kesadaran dan penghargaan terhadap adanya berbagai macam pendapat yang berbeda-beda di   dunia ini.
2.      State of planet awareness
Adanya pengertian yang mendalam terhadap isu-isu dan peristiwa-peristiwa global.
3.      Cross-cultural awareness
Adanya kesepakatan yang bisa diterima secara umum dalam membuat karakteristik budaya-budaya yang ada di dunia ini, yaitu bahwa sekalipun ada perbedaan-perbedaan dalam budaya, namun ada banyak kesamaan yang dimiliki.
4.      Systemic awareness
Mengetahui akan sistem-sistem yang ada di alam, sehingga mulai mengenal kompleksnya sistem internasional, di mana aktor-aktor negara dan aktor-aktor non-negara saling mempengaruhi dalam berbagai macam isu yang terjadi di kawasan-kawasan yang ada di dunia ini.
5.      Options for participation
Mengetahui strategi-strategi yang tepat sehingga mampu berpartisipasi dengan baik dalam menghadapi isu-isu yang terjadi di tingkat lokal, nasional hingga internasional.

B.     Manfaat Perspektif Global
Secara politis peran negara bergeser dari penentu dan pembuat wawasan kebangsaan menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol politik baik di dalam maupun luar negeri. Perlu disadari bahwa negara kita berhadapan dengan faktor luar yang sangat kuat. Oleh karena itu, peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perlu ditingkatkan. Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut adanya komitmen yang tinggi. Negara harus beradaptasi dengan sistem yang terus berubah, aktif mengikuti dan mengadakan perubahan. Berikut ini beberapa manfaat mempelajari perspektif global.
1.      Meningkatkan wawasan dan kesadaran para pendidik dan peserta didik bahwa kita bukan hanya penghuni satu daerah, tetapi mempunyai ketergantungan dengan orang lain di belahan bumi yang lain. Oleh karena itu sikap kita harus mencerminkan “sikap ketergantungan”  tersebut.
2.      Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia, sehingga dapat megikuti perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama perkembangan iptek.
3.      Mengkondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general, sehingga suatu gejala atau masalah dapat ditanggulangi dari berbagai aspek.
4.      Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia dengan segala aspeknya.

C.    Tujuan Perspektif Global
Tujuan diberikannya perspektif global menurut Marryfield, 1977 adalah :
1.      Mendorong mahasiswa untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan masalah yang berkaitan dengan masalah global.
2.      Mendorong para guru untuk mempelajari masalah yang berkaitan dengan masalah lintas budaya.
3.      engembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pengembangan profesinya.
Berdasarkan tujuan tersebut maka, peran guru adalah :
1.      Memberikan bekal pengetahuan kepada siswa tentang pentingnya pengetahuan global dalam memahami maslah-masalah tertentu.
2.      Meningkatkan kesadaran dan wawasan anak didik sebagai landasan dalam melakukan tindakan yang berdampak global.
3.      Memberikan contoh dan teladan dalam aktivitas sehari-hari, yang mempunyai pengaruh terhadap masalah global.
Lee Anderson dan Charlotte Anderson (1979) menyatakan bahwa untuk mempersiapkanpeserta didik agar menjadi warga negara yang baik harus dimulai dari berbagai macam kelompok yang melibatkannya, dari yang terdekat hingga yang terjauh, yaitu dari masyarakat lokal,nasional, hingga global. Ada 5 tujuan pokok dari perspektif global, yaitu:
1.      Mengembangkan pengertian keberadaan mereka sebagai individu-individu yang membentuk masyarakat.
2.      Mengembangkan pengertian bahwa mereka merupakan anggota dari masyarakat dunia.
3.      Mengembangkan pengertian bahwa mereka adalah penghuni planet bumi ini dan kehidupannya bergantung pada planet bumi tersebut.
4.      Peserta didik harus diberi pengertian bahwa mereka adalah partisipan atau pelaku aktif dalam masyarakat global ini.
5.      Mendidik peserta didik agar mempunyai kemampuan untuk hidup secara bijaksana dan bertanggung jawab sebagai individu, sebagai umat manusia, sebagai insan penghuni planet bumi ini, serta sebagai anggota masyarakat global.

D.    Masalah Perspektif Global
Contoh bidang IPS yang berkaitan dengan masalah globalisasi :
1.      Ekonomi
Model – model kerja sama ekonomi menurut Kuang-Sheng-Siao (Susanto, 1997 ) :
a.       Zona Perdagangan Bebas, daerah dimana penurunan tarif dan berbagai hambatan diturunkan secara bersama supaya arus omoditas barang dan jasa dapat bergerak bebas
b.      Persetujuan tarif, pembentukan sebuah sistem tarif yang sama dipakai untuk mengeliminasi kompetensi intra regional dan mendukung usaha kerja sama dalam menghadapi tantangan
c.       Pasar bersama, selain arus bebas dari komoditas dan jasa, bahan baku produk, tenaga kerja dan modal dapat ditransfer secara bebas
d.      Aliansi ekonomi, harmonisai total didalam kesejahteraan sosial, transportasi, moneter, dan kebijakan ekonomi nasional lainnya.
e.       Integrasi ekonomi secara penuh

Bentuk – bentuk kerja sama dalam bidang ekonomi :
a.       Asean Free Trade Areas ( AFTA ); kerja sama regional Asia Tenggara dalam rangka perdagangan bebas
b.      Asian Pasific Economic Cooperation ( APEC ); kerja sama antarnegara pasifik termasuk Kanada dan Amerika.



2.      Geografi
Di era globalisasi hubungan antara negara yang satu dengan lainnya tidak terbatas oleh batas wilayah geografis, batas negara atau batas administrasi sebab globalisasi merupakan penduniaan tanpa tapal batas.
Contoh masalah global berdasarkan tinjauan dari bidang geografi : pengaruh kebakaran hutan terhadap negara – negara tetangga ASEAN, Pembuangan limbah beracun dan limbah nuklir, kekayaan alam, global warming, dll.
3.      PPKn
Hubungan masalah globalisasi yang berkaitan dengan bidang studi PPKn adalah seputar masalah ilmu politik, hukum, kenegaraan, demokrasi dan hak asasi manusia.
Terjadinya pergeseran peran negara di era globalisali karena timbulnya arus sirkulasi ( Investmen, Industry, Information Technology, dan Individual Consumer )
4.      Sejarah dan Budaya
a.       Membentuk wawasan kebangsaan ( nation character building ) Pendidikan diarahkan untuk :
Ø  Memperluas wawasan dan persepsi anak didik yang berkaitan dengan permasalahan global
Ø  Meningkatkan kesadaran anak didik kita, bahwa mereka bukn saja sebagai warga negara Indonesia tetapi juga warga dunia
Ø  Memberikan wawasan untuk mengkaji ulang nilai dan budaya yang ada
b.      Dalam kaitannya dengan nilai budaya
Anak didik perlu dibekali dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup untuk menyeleksi budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya kita.
c.       Memonitor aktivitas penggunaan internet

Pada pelaksanaan pembelajaran di sekolah, guru mengalami beberapa permasalahan dalam mengajarkan perspektif global, diantaranya:
1.      Menurut kurikulum KTSP, dalam pelajaran IPS materinya belum membahas masalah dunia, tetapi terbatas sampai tingkat propinsi dan sedikit tingkat Negara. Hal ini akan menyulitkan guru untuk membicarakan dunia dengan siswa. Untuk mengatasinya, guru dapat memulai hal-hal yang ada dilingkungan sekitar misalnya masalah lingkungan, penduduk, kesehatan, AIDS, dan sebagainya.
2.      Masalah global adalah masalah integral yaitu suatu permasalahan yang dapat dilihat dari berbagai bidang ilmu. Sementara pada materi pelajaran IPS di SD masih menitikberatkan pada materi bidang studi yaitu sejarah dan geografi.
3.      Mata kuliah perspektif global tergolong baru, para guru belum memiliki pengalaman cukup untuk mengajar materi persepktif global di SD.
4.      Buku sumber untuk pelajaran perspektif global di SD masih sangat kurang sehingga diperlukan kreatifitas yang tinggi dari guru (tidak terpaku pada buku paket atau LKS).
Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu: 
a.       penduduk dan keluarga berencana (population and family planning)
b.      hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-determination)
c.       pembangunan (development)
d.      hak asasi manusia (human right)
e.       emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees)
f.       kepemilikan bersama secara global (the global commnos)
g.      lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources)
h.      persebaran kemakmuran
i.        teknologi informasi
j.        sumber daya
k.      jalan masuk ke pasar
l.        kelaparan dan bahan pangan
m.    perdamaian dan keamanan
n.      prasangka dan diskriminasi.
Isu dan masalah diatas bukan lagi hanya dirasakan secara lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan telah menjadi isu dan masalah global yang dirasakan serta disadari oleh masyarakat dunia. Badan dan lembaga dunia, baik organisasi yang merupakan bagian dari PBB maupun diluar PBB seperti LSM (lembaga swadaya masyarakat), telah menaruh perhatian serta kepedulian terhadap masalah-masalah global tersebut.
Berikut ini contoh beberapa isu dan masalah global seperti penduduk dan keluarga berencana, pembangunan, hak asasi manusia, migrasi, lingkungan dan sumber daya, dalam pembahasan yang singkat.      
1.      Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk bukan hanya merupakan masalah nasional bagi Indonesia, melainkan juga merupakan masalah bangsa lain, baik bangsa-bangsa yang terbelakang dan sedang berkembang, maupun bangsa-bangsa yang telah maju. Persoalan-persoalan ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan jumlah penduduk dengan ketersediaan barang bahan pangan, lapangan kerja serta pemukiman yang merupakan masalah kesejahteraan, bukan hanya masalah yang menimpa bangsa Indonesia, melainkan dialami oleh seluruh bangsa di dunia ini. Oleh karena itu, masalah ini dapat dinyatakan sebagai masalah global.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah penduduk yaitu dengan melakukan program keluarga berencana dengan mengatur jumlah anggota keluarga demi kesejahteraan masing-masing keluarga. Upaya ini tidak hanya dilakukan oleh bangsa Indonesia, melainkan juga dilakukan oleh bangsa-bangsa lain di dunia. Akan tetapi, pada kenyataannya pelaksanaan program keluarga berencana tidak selancar seperti apa yang direncanakan dan diharapkan, melainkan masih menghadapi berbagai masalah. Oleh karena itu, program ini selain merupakan upaya pemecahan masalah, pada pelaksanaannya juga masih merupakan masalah global. Berkaitan dengan hal itu, PBB sebagai organisasi dan lembaga dunia sangat memperhatikan masalah tersebut.
2.      Pembangunan
Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA) maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.
3.      Hak Asasi Manusia
Pada hakekatnya, setiap manusia memiliki hak yang sama di segala bidang. Hak merupakan sebuah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang diberikan kepada umat manusia yang hidup di muka bumi ini tanpa terkecuali. Akan tetapi, dalam kehidupan masyarakat, hak asasi manusia ini mendapat perlakuan yang berbeda-beda oleh pihak-pihak tertentu, sehingga terjadi pelanggaran atas HAM tersebut. Diskriminasi ras, etnis, agama dan lain-lainnya merupakan pelanggaran terhadap HAM. Hal tersebut dialami oleh kelompok masyarakat atau perorangan tertentu di negara masing-masing. Masalah ini terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, HAM tidak hanya merupakan masalah lokal dan regional di tempat-tempat serta kawasan-kawasan tertentu, melainkan juga merupakan masalah global.      
4.      Migrasi
Perpindahan penduduk, baik dalam bentuk emigrasi (ke luar dari negara sendiri) dan imigrasi (masuk ke dalam negara tertentu) maupun dalam bentuk pengungsian, terjadi dimana-mana di dunia ini. Faktor penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor ekonomi, bencana alam, wabah, politik sampai pada keamanan. Bagi kelompok atau perorangan yang melakukannya, mungkin migrasi merupakan jalan keluar dari masalah yang dialaminya. Namun bagi negara atau kawasan yang didatangi mungkin menjadi masalah, karena menyangkut tempat penampungan, lapangan kerja, bahan kebutuhan, dan lain sebagainya. Kita dapat menyimak dan mengamati proses perpindahan ini dari berbagai kawasan di dunia sebagai akibat dari berbagai masalah di negara, seperti banjir, kesulitan ekonomi dan pertentangan politik menjadi penyebab terjadinya migrasi penduduk di kawasan yang bersangkutan, atau dari kawasan tersebut ke negara lain. Masalah migrasi ini telah menjadi masalah global.
5.      Lingkungan dan Sumber Daya
Menurut UU RI no. 4 tahun 1982, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.Masalah lingkungan seperti pencemaran, banjir, kekeringan, tanah longsor, dan sebangsanya yang mengganggu bahkan mengancam kehidupan manusia, tidak hanya terjadi secara lokal maupun regional di tempat-tempat atau kawasan tertentu, melainkan secara meluas terjadi dimana-mana di permukaan bumi ini.
G.T. Miller (1985 : 6) mengemukakan sumber daya alam adalah suatu bentuk materi atau energi yang diperoleh dari lingkungan fisikal yang dapat memenuhi kehidupan manusia. Dengan demikian antara sumber daya alam dengan lingkungan itu tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kandungan, persediaan, penggalian, pengolahan, dan pemanfaatan sumber daya, khususnya sumber daya alam, tidak hanya menyangkut pemerintah serta negara sebagai pemilik sumber daya, melainkan juga melibatkan negara-negara lain yang berkepentingan. Kuota produksi dan kuota perdagangan sampai pada harga sumber daya alam tertentu yang strategis merupakan kesepakatan bersama di antara negara-negara produsen dengan negara-negara konsumen.
Dengan demikian, mengenai sumber daya alam ini dilandasi oleh kesejahteraan global negara-negara yang bersangkutan. Produksi, konsumsi, dan perdagangannya memiliki  dampak global terhadap kehidupan ekonomi, politik serta kondisi ekologi dunia. Dalam mekanisme dan dinamika  produksi, pemanfaatan, konsumsi dan perdagangan sumber daya alam ini terjadi proses ketergantungan dan saling keterkaitan antar berbagai negara di dunia yang berkepentingan. Kenyataan tersebut merupakan fenomena global yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Pemanfaatan lingkungan dan sumber daya yang menjadi aset dunia seperti samudra dan ruang angkasa, menuntut saling keterkaitan serta saling ketergantungan global yang mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset tadi. Hal tersebut harus menjadi perhatian dan kepedulian tiap pribadi umat manusia, khususnya orang-orang yang bertindak mengambil kebijakan dan keputusan. Disinilah letak dan kedudukan wawasan dan kepedulian global dalam situasi kehidupan umat manusia yang makin mendunia.




BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Perspektif global bertolak dari masalah hidup sehari-hari, misalnya masalah pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, pengangguran, kemiskinan, dan sebagainya. Semua permasalahan ini berdampak pada permasalahan global. Dalam kaitannya dengan budaya dalam era globalisasi, Makagiansar (Mimbar,1990) mengajukan empat dimensi, yaitu :
2.      Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Pembangnan akan terasa hampa jika tidak diilhami oleh kebudayaan bangsanya. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu Negara, serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar yang sudah tidak terkendali.
3.      ereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelompok manusia berhak diakui identitas budayanya.
4.      Partisipasi, bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan Negara partisipasi dari masyarakat sangat diperlukan.
5.      Memajukan kerjasama antarbudaya. Hal ini dimaksudkan agar ada saling mengisi, mengilhami sehingga adanya kemajuan dan peningkatan antar budaya bangsa.
B.     Saran
Pendidikan perspektif global sangat cocok diterapkan pada saat ini guna menjawab tantangan kehidupan di era globalisasi ini. Karena pendidikan perspektif global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa.



Daftar Pustaka
Nusid, Sumaatmadja. 2008. Perspektif Global. Jakarta : Universitas Terbuka.