Bab I Pembahasan
A. Latar Belakang
Permukaan
Bumi telah mengalami banyak perubahan karena fenomena yang dikenal sebagai
proses geologi. Erosi tebing, letusan gunung berapi, atau sedimentasi di muara
sungai adalah contoh dari proses-proses geologi. Agen geologi yang bertanggung
jawab untuk proses tersebut: gelombang, panas internal bumi, atau sungai.
Vulkanisme
merupakan gejala alam akibat pergerakan magma. Magma berada di bawah kulit bumi
dan berbentuk cair serta berpijar. Magma dapat bergerak naik ke permukaan bumi
melalui saluran-saluran seperti pipa yang disebut diatrema.
Magma yang telah sampai di permukaan bumi disebut lava atau lahar. Pergerakan
magma dibedakan menjadi dua macam, yaitu intrusi dan ekstrusi.
Magma
keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi.Gunung berapi
ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan
bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku
muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena
panas, hujan, serta aktivitas tumbuhan dan hewan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa itu
vulkanisme dan gempa?
2. Apa
saja gejala vulkanisme dan gempa?
3. Bagaimana
proses terbentuknya batuan?
4. Apa
saja sifat-sifat batuan?
5. Apa itu
erosi dan abrasi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan
vulkanisme dan gempa.
2. Menjelaskan
gejala-gejala vulkanisme dan gempa.
3. Menguraikan
proses terbentuknya batuan`
4. Menjelaskan
sifat-sifat batuan.
5. Menjelasan
erosi dan abrasi.
D.
Bab
II Pembahasan
A. Gejala Vulkanisme dan Gempa Bumi
1. Vulkanisme dan Gunung Api
Vulkanisme adalah gerakan batuan cair yang panas di
bawah dan di atas permukaan bumi. Jika garakan batuan cair yang panas itu
berlangsung di bawah permukaan bumi dikatakan vulkanisme intrusif. Batuan cair
yang panas di bawah permukaan tanah itu disebut magma. Magma yang talah sampai
di permukaan bumi disebut lava. Garkan lava di atas permukaan bumi disebut
vulkanisme ekstrusif. Aliran magma yang mendingin dan mengeras sebelum mencapai
permukaan bumi disebut intrusi yang mempunyai bentuk, antara lain:
a. Retas dan
sill. Ratss adalah intarusi rata yang
terbentuk ketika magma yang mengeras dallam rekahan vertikal. Sill (atau retaas
lempeng) adalah intrusi rata yang terbentuk ketika magma mengeras di antara
lapisan-lapisan batuan.
b. Lakolit dan
batolit. Lakolit adlah intrusi yang
terbentuk mirip kubah. Jika tekana magmma pada lakolit cukup kuat sehingga
mendesak lapisan-lapisan di atasnya, maka bisa terbentuk pegunungan kubah. Jadi
pegunungan kubah adalah pegunungan bundar yang terbentuuk ketika
lapisan-lapisan batuan terangkat. Batolik
adalah intrusi tak beraturan yang membentang ke dalam kerak. Batolit
yang keras paparannya kurang dari 100 km2 disebut tondon.
Magma, gas-gas panas, dan batuan padat bisa keluar
ke permukaan bumi melalui lubang sentral dalam gunung api, yang disebut lubang
kepundan peristiwa ini disebut erupsi. Ada dua macam erupsi gunung api, yaitu
erupsi tenang dan erupsi eksplosif. Erupsi tenang terjadi blamana basal berair
secara perlahan keluar melalui lubang kepundan, kemudian menyebar luas. Erupsi
eksplosif terjadi bilamana lava tersembur sangat keras keluar melalui lubang
kepundan.
Pada puncak gunung apin terdapat kawah, yaitu
lekukan mirip cangkir yang mengelilingi lubang kepundan. Kandang- kadang pada
puncak gunung api terdapat kaldera, yaitu kawah yang sangat luas yang terbentuk
karena runtuhnya gunung api.
Efek vulkanisme yang lain adalah mata air panas dan
geiser. Mata air panas merupakan rongga dalam tanah yang merupakan tempat
keluarnya air panas dan gas-gas. Geiser adalah lubang pada tanah yang merupakan
tempat air panas dan uap tersembur secara periodik.
2. Gempa
Gejala geologi yang lain adalah gempa, yaitu getaran
kerak bumi secara tiba-tiba. Gempa berasal dari fokus, yaitu suatu titik di bawah
permukaan bumi yang merupakan tempat batuan merekah dan bergerak. Gerakan pada
fokus mengirimkan gelombang-gelombang gerakan kesegala arah. Gelombamng getaran
yang disebabkan oleh gempa disebut geloombang seismik. Titik pada permukaan
bumi yang secara lanngsung di atas fokus disebut episenter. Ilmu pengetahuan
yang mempelajari gempa disebut seismologi.
Beberapa penyebab gempa adalah erupsi vulkanik.
Selama erupsi,magam yang bergerak dibawah permukaan bumi dapat mennyebabkan
kerak bergetar. Tetapi, sebagian besar gempa disebabkan oleh pesesaran
tiba-tiba. Pesesaran adalah gerakan batuan sepanjang sesar.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi, mengukurn, dan
merekam gelombang-gelombang seismik yang disebabkan oleh gempa disebut
seismograf. Garis-garis zigzag yang terakam pada kertas dalam seismograf di
sebut seismogram.
Para ahli seismologi mengindentifikasi tiga jenis
gelombang seismik dengan mempelajari seismogram, dua diantaranya telah
dibicarakan. Gelombang yang pertama kali terekam dalam seismogram disebut gelombang-P. Gelombang ke-dua yang
terekam disebut gelombang-S.
Gelombang yang nterakhir yang terekam disebut gelombang-L.
Para ahli seismologi membuat dua jenis ukuran gempa,
yaitu magnitudo dan intensitas.
Jumlah energi total yang dilepaskan oaeh
suatu gempa disebut magnitudo gempa. Magnitudo diukur dalam Skala Richter, yang
membentang anntara 1 dan 10 skala. Ukuran kerusakn yang ditimbulkan disebut
intensitas gempa. Intensitas gempa dinyatakan dalam skala Mercalli yang sudah
dimodifikasi.
Dengan menggambarkan tempat-tempat gempa pada suatu
peta, para ahli seismologi mendapat pola tentang gempa bumi. Ada tiga sabuk
gampa di bumi, yaitu sabuk Mediteran, sabuk Lingkar Pasifik, dan Pegunungan
Tengah-Atlantik.
B. Gejala yang Ditimbulkan Oleh
Vulkanisme dan Gempa Bumi
1. Gejala-gejala vulkanisme
a.
Pravulkanik adalah tanda-tanda atau
gejala di suatu daerah akan terjadi letusan gunungapi. Tanda-tanda akan
terjadinya letusan gunungapi adalah :
· Kenaikan
suhu udara di sekitar gunungapi drastis (dari suhu rendah tiba-tiba naik jadi
panas).
· Banyak
tumbuhan kering dan hewan turun dari gunung.
· Meningkatnya
bau belerang yang menyengat.
b.
Gejala post vulkanik Gunung api yang
sudah kurang aktif, memiliki tandatanda yang disebut gejala post vulkanik, atau
pasca vulkanik atau setelah aktivitas vulkanik dengan gejala-gejala sebagai
berikut.
·
Sumber gas asam arang (CO2 dan CO) yang
disebut mofet. Gas ini berbahaya sebab dapat menyebabkan mati lemas bagi orang
yang menghirupnya. Contoh: Kawah Timbang dan Nila di Dieng (Jawa Tengah), Tangkuban
Perahu dan Papandayan (Jawa Barat).
·
Sumber gas belerang , disebut solfatara.
Contoh : Tangkuban Parahu (Jawa Barat), Dieng (Jawa Tengah) dan Rinjani
(NTB).
·
Sumber gas uap air, disebut fumarol.
Contoh : Dieng (Jawa Tengah) dan Kamojang (Jawa Barat).
·
Sumber air panas. Sumber air panas yang
mengandung zat belerang, dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa jenis
penyakit kulit.
·
Sumber air mineral. Sumber air mineral
ini berasal dari air tanah yang meresap bercampur dengan larutan mineral
tertentu seperti: belerang, atau mineral lain. Contoh sumber air mineral
terdapat di: Ciater dan Maribaya (Jawa Barat), dan Minahasa (Sulawesi Utara).
·
Geyser. Pancaran air panas yang
berlangsung secara periodik disebut geyser. Pancaran air semacam ini juga
terdapat di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.
Syarat-syarat
terjadinya gejala vulkanisme adalah :
a. Terbentuknya
dapur magma di lapis-lapis kulit bumi
b. Terjadi
intrusi magma, yaitu aktivitas magma yang menerobos melalui celah, retakan atau
patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma tetapi tidak sampai tembus
ke permukaan bumi.
b.
Hasil bentukan intrusi magma :
Ø Batolit,
yaitu batuan beku dalam yang membeku di dekat atau di dalam dapur magma.
Ø Lakolit,
yaitu batuan beku dalam yang membeku di antara dua lapisan litosfer dan bentuk
alasnya datar, bagian atasnya cembung.
Ø Sills,
yaitu batuan beku dalam yang membeku di antara dua lapisan, bentuknya tipis,
pipih, dan melebar.
Ø Dikes,
yaitu batuan beku dalam yang memotong lapisan litosfer, bentuk miring/tegak dan
pipih.
Ø Apofisa,
yaitu batuan beku dalam yang terbentuk di cabang-cabang berukuran kecil.
Ø Batuan
beku korok, batuan beku yang membeku di pipa kawah.
c.
Ekstrusi Magma, yaitu aktivitas atau
gerakan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi dapat menyebabkan erupsi,
sedangkan erupsi itu dibagi menjadi dua, antara lain :
Ø Erupsi
eksplosif, yaitu letusan yang luar biasa dahsyatnya akibat tekanan gas yang
sangat kuat.
Ø Erupsi
epusif, yaitu letusan karena tekanan gas magmatiknya tidak seberapa kuat,
sehingga magma kental keluar dari kepundan.
Selain fenomena-fenomena yang terjadi pada pra ataupun pasca vulkanisme,ada
juga keuntungan yang bisa di dapatkan, dari peristiwa gunung meletus
misalnya seperti :
a.
tanah di daerah pegunungan menjadi subur.
b.
berlimpahnya bahan bangunan yang berupa pasir dan batu
yang berasal dari dalam perut bumi.
c.
terdapat banyak bahan galian atau hasil tambang.
Selain itu banyak juga kerusakan atau kerugian yang
di timbulkan akibat bencana gunung api, misalnya:
a.
kebakaran hutan.
b.
lahar dingin.
c.
awan panas.
d.
rusaknya lingkungan di daerah pegunungan.
e.
hewan dan tumbuhan banyak yang mati.
f.
terjadi depresi atau stress pada pengungsi karena
trauma dan ketakutan serta kejenuhan di tempat pengungsian.
g.
banyak menelan korban jiwa.
C. Asal Usul Batuan
Semua batuan pada mulanya dari magma. Magma adalah benda cair, panas, pijar yang bersuhu diatas 1000˚C.
Lava adalah magma yang sudah muncul ke permukaan. Lahar adalah lava yang bercampur dengan gas, meterial piroklastik,
air, tanah tumbuhan.
Magma keluar di permukaan bumi antara lain
melalui puncak gunung berapi.Gunung berapi ada di daratan ada pula yang di
lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi akan membeku. Magma yang
membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu
tahun lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas
tumbuhan dan hewan. Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh
air, angin atau hewan ke tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang
diendapkan disebut batuan endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau
beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan
temperatur dan tekanan. Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau
batuan metamorf.
Batuan adalah material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari
berbagai jenis mineral, atau pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan,
dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organisme. Batuan
adalah salah satu komponen penyusun tanah. Di permukaan bumi terdapat berbagai
jenis bebatuan. Berdasarkan proses terbentuknya, terdapat tiga jenis batuan
yang menyusun lapisan kerak bumi. Tiga jenis batuan tersebut yaitu batuan beku
(batuan magma atau vulkanik), batuan endapan (batuan sedimen), dan batuan
malihan (batuan metamorf).
D. Sifat-sifat Batuan
a. Batuan Beku
(Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk
dari lava atau magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas
dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava.
Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar. Batuan beku dibagi menjadi
dua macam. Batuan beku dalam (intrusi) adalah batuan beku yang mengendap di
bawah permukaan bumi. Contohnya batu apung dan batu granit. Adapun batuan beku
luar (ekstrusi) mengendap di atas permukaan bumi. Contohnya aspal dan batu
obsidian. Berbagai macam batuan beku dapat kamu amati dalam tabel berikut ini
meliputi Jenis Batuan Beku, Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya.
Nama Batuan
|
Ciri-Ciri dan Manfaat
|
Proses Terbentuknya
|
Batu obsidian
|
Disebut
juga batu kaca. Berwarna hitam atau cokelat tua, permukaannya halus, dan
mengilap.
Digunakan
untuk alat pemotong dan mata tombak
|
Berasal
dari magma yang membeku dengan cepat di
permukaan bumi.
|
Batu granit
|
Tersusun
atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna
keabu-abuan.
Dimanfaatkan
untuk bahan bangunan.
|
Berasal
dari magma yang membeku di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini
berlangsung
secara perlahan. Jadi, batu ini termasuk batuan beku dalam.
|
Batu basal
|
Disebut
juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang
sangat kecil.
Dimanfaatkan
untuk bahan bangunan.
|
Berasal
dari magma yang membeku di bawah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas
sehingga beronggarongga kecil.
|
Batu andesit
|
Berwarna
putih keabu-abuan dan butirannya kecil seperti pada batu basal. Dimanfaatkan
untuk membuat arca dan bangunan candi.
|
Berasal
dari magma yang
membeku
sangat cepat di
bawah kerak bumi.
|
Batu apung
|
Berwarna
cokelat bercampur abu-abu muda dan beronggarongga.
Digunakan
untuk mengampelas kayu dan sebagai bahan penggosok.
|
Berasal
dari magma yang
membeku di permukaan bumi.
|
b. Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan
endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan.
Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan
sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Berbagai macam contoh batuan endapan.
Jenis Batuan Endapan,
Ciri-Ciri, dan Proses Terbentuknya
Nama
Batuan
|
Ciri-ciri
dan Manfaat
|
Proses
Terbentuknya
|
Batu konglomerat
|
Terdiri
atas kerikil-kerikil yang permukaannya tumpul. Batuan ini banyak digunakan
sebagai bahan bangunan.
|
Berasal
dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
|
Batu pasir
|
Terdiri
atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning, atau putih.
Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
|
Berasal
dari endapan hasil
pelapukan
batuan beku yang
butirannya
kecil-kecil.
|
Batu serpih
|
Terdiri
dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat,
berwarna
abu-abu kehijauan,
merah,
atau kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
|
Berasal
dari endapan hasil
pelapukan
batuan tanah liat.
|
Batu kapur
|
Terdiri
dari butiran-butiran kapur halus, berwarna putih agak keabu-abuan, sebagai
bahan campuran pembuat semen.
|
Beraral
dari endapan hasil
pelapukan
tulang dan
cangkang
hewan-hewan laut.
|
Batu breksi
|
Terdiri
atas kerikil-kerikil yang permukaannya tajam. Batuan ini banyak dimanfaatkan
sebagai bahan bangunan.
|
Berasal
dari endapan hasil pelapukan
batuan
beku.
|
c. Batuan Malihan
(Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari
batuan sedimen dan batuan beku yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan
sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam
Bumi. Jika mendapat panas terus-menerus, batuan ini akan berubah menjadi batuan
malihan.
Nama
Batuan
|
Ciri-Ciri
dan Manfaat
|
Proses
Terbentuknya
|
Batu
genes (gneiss)
|
Berwarna
putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan
untuk
membuat barang
kerajinan
seperti asbak, jambangan bunga, dan patung
|
Berasal
dari batuan pluto
granit
yang mengalami metamorfosis
karena
panas dan
tekanan.
|
Batu
marmer
|
Berwarna
putih dan ada yang hitam, keras, dan permukaannya halus. Marmer biasa
digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, dan pelapis dinding
bangunan atau lantai
|
Berasal
dari batuan kapur
yang
mengalami metamorfosis
karena
panas dan tekanan.
|
Batu
sabak
|
Berwarna
abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis, dan permukaannya kasar. Sebelum ada
kertas, batu sabak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis.
|
Berasal
dari batuan serpih
yang
mengalami metamorfosis.
|
Sifat-sifat
Batuan
1. Batuan
Baku
a. Tekstur Batuan Beku
Tekstur pada batuan beku umumnya ditentukan oleh tiga
hal utama, yaitu kritalinitas, Granularitas dan Bentuk Kristal.
Ø Kristalinitas
merupakan derajat kristalisasi dari suatu batuan beku pada waktu terbentuknya
batuan tersebut
Ø Granularitas dapat diartikan sebagai besar butir
(ukuran) pada batuan beku.
Ø Bentuk kristal merupakan sifat dari suatu kristal
dalam batuan, jadi bukan sifat batuan secara keseluruhan.
b. Struktur Batuan Beku
Ø
Struktur Bantal (pillow structure) adalah struktur yang dinyatakan pada batuan ekstrusi tertentu yang dicirikan oleh
massa batuan yang berbentuk bantal, berukuran antara 30 – 60 cm dan biasanya
jarak antar bantal berdekatan dan terisi oleh bahan-bahan dari sedimen klastik,
terbentuk di dalam air dan umumnya terbentuk di laut dalam.
Ø
Struktur Vesikular adalah struktur pada batuan ekstrusi yang terdapat rongga-rongga
yang berbentuk elip, silinder maupun tidak beraturan. Terbentuknya
rongga-rongga terjadi akibat keluarnya/dilepaskannya gas-gas yang terkandung di
dalam lava setelah mengalami penurunan tekanan.
Ø
Struktur Aliran terjadi akibat lava yang disemburkan
tidak ada yang dalam keadaan homogen, karena saat lava menuju ke permukaan
selalu terjadi perubahan komposisi, kadar gas, kekantalan, dan derajat
kristalisasi. Struktur aliran dicerminkan dengan adanya goresan berupa
garis-garis yang sejajar, perbedaan warna dan teksturnya.
Ø
Struktur Kekar adalah
bidang-bidang pemisah/retakan yang terdapat dalam semua jenis batuan, biasanya
disebabkan oleh proses pendinginan tetapi ada yang disebabkan oleh
gerakan-gerakan di dalam bumi yang berlaku sesudah batuan mengalami pembekuan.
2.
Batuan Sendimen
a.
Tekstur Batuan Sendimen
Menurut
teksturnya batuan sedimen dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1)
Batuan sedimen klastik
Batuan
sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau pecahan batuan
asal, baik batuan beku ataupun batuan metamorf, bahkan batuan sedimen itu
sendiri.
Batuan ini
diendapkan dengan proses mekanis,terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian
ini berdasarkan ukuran besar butirnya, cara terbentuknya batuan tersebut
berdasarkan proses pengendapan baik di lingkungan darat maupun di lingkungan
air
2)
Batuan sedimen non-klastik
Batuan sedimen yang terbentuk dari hasil reaksi kimia
atau bisa juga dari hasil kegiatan organisme, reaksi kimia yang dimaksud adalah
kristalisasi langsung atau reaksi organik seperti unsur-unsur laut,
pertumbuhan, kristal dari agregat kristal yang terpresipitasi dan replacment.
b.
Struktur batuan Sendimen
Struktur
sedimen sebetulnya adalah kelainan dari bidang perlapisan yang normal, baik
paralel ataupun horizontal, kelainan disebabkan karena proses sedimentasi,
ataupun sesudah sedimentasi (diagenesa), adapun macam-macam struktur batuan
sedimen yaitu :
Ø Massif
adalah struktur yang tidak menunjukan adanya fragmen batuan lain yang tertanam
dalam atau ketebalan lebih dari 120 cm.
Ø Graded
bedding adalah lapisan yang dicirikan oleh perubahan yang granual dari ukuran
butir penyusunya, bila bagian bawah kasar dan ke atas semakin halusdisebut
normal gradding, sebaliknya apabila dari halus ke atas semakin kasar disebut
inverse gradding.
Ø Lapisan
adalah lapisan yang mempunyai ketebalan kurang dari 1 cm, terbentuk dari pola
pengendapan dengan energi yang konstan, biasanya terbentuk dari suspensi tanpa
energi mekanis.
Ø Cross
bedding, dihasilkan oleh migrasi riple yang cukup besar, atau oleh
gelombang-gelombang yang membawa pori dimana masing-masing lapisan berukuran
lebih dari 5 cm, perlapisan ini membentuk sudut terhadap bidang lapisan di atas
atau di bawahnya dan dipisahkan oleh bidang erosi, terbentuk akibat intesitas
arus yang berubah-ubah.
Ø Clastic
imbrication adalah struktur sedimentasi yang dicirikan oleh fragmen-fragmen
tabular yang overlaping dan menunjukan arus ke atas pada daerah yang miring
kenampakan penjajaran material seperti susunan genting, disebabkan penggulungan
energi transportasi.
3.
Batuan Malihan
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen
yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen mengalami
perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam Bumi. Kalau
mendapat panas terus menerus, batuan sedimen akan berubah menjadi
batuan malihan.
Batuan malihan yaitu
batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan
komposisi mineral sebagai akibat perubahan kondisi fisik disebabkan oleh
tekanan dan temperatur.batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya
sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.
Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan
batu lempung. Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan
meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan
kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. Beberapa contoh batuan metamorf adalah
Gneis, batu sabak, batu garnet, dan pualam.
Batuan metamorf menyusun
sebagian besar dari kerak Bumi.Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi
oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi.
Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan
padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu
tinggi.
Ciri-ciri batuan ini :
Ø Adanya
perlapisan,
Ø Silang
siur atau struktur gelembur gelombang klastik.
E.
Erosi dan Abrasi
1. Erosi
Erosi atau
pengikisan tanah adalah hanyutnya lapisan tanah oleh air atau tiupan angin.
Lapisan tanah yang mudah terkikis terutama adalah lapisan tanah atas atau
lapisan tanah yang paling subur. Hujan dapat melarutkan bahan-bahan mineral dan
mengikis batuan dan tanah. Sewaktu banjir, seluruh lapisan tanah atas akan
dapat dihanyutkan. Akhirnya, tanah yang tertinggal adalah lapisan tanah yang
rusak dan tandus. Jika hal ini terjadi pada hutan yang telah gundul, maka pada
saat hujan, air yang turun tidak dapat terserap tanah. Karena tidak ada akar
tumbuhan yang menahannya. Jika kondisi ini terjadi di daerah pegunungan, maka
akan menyebabkan erosi dan tanah longsor. Selain itu, pada musim kemarau akan
terjadi kekeringan. Karena persediaan air dalam mata air berkurang atau bahkan
tidak ada sama sekali.
a.
Erosi Tanah
dan Cara Pencegahannya
Apa yang menyebabkan erosi tanah? Zaman
dahulu, jumlah penduduk di bumi belum sebanyak sekarang. Pada masa itu, bumi
lebih banyak dihuni oleh tumbuhan sehingga pemandangan hijau terlihat di
mana-mana. Hal tersebut menandakan bahwa tanah di bumi sangat subur.
Sejalan dengan perubahan masa, jumlah
makhluk hidup selain tumbuhan makin bertambah banyak, tak terkecuali manusia.
Karena jumlah manusia bertambah banyak, maka jumlah permukiman yang dibutuhkan
manusia juga bertambah banyak.
Selain digunakan sebagai lahan
permukiman, manusia menebangi pohon-pohon di hutan untuk dijadikan lahan
pertanian, pabrik-pabrik, dan perkebunan yang bermanfaat sebagai penunjang
kebutuhan hidupnya.
Usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
manusia di atas, baik disadari maupun tidak, dapat merusak kondisi alam. Hutan
menjadi gundul sehingga dapat menimbulkan erosi. Erosi adalah pengikisan tanah
yang umumnya disebabkan oleh aliran air.
Tanah yang tidak ditumbuhi tanaman mudah
sekali terkena erosi, sedangkan tanah yang ditumbuhi tanaman lebih tahan
terhadap erosi. Bila tidak ada tanaman, maka aliran air hujan yang turun di
daerah gundul tidak ada yang menahannya. Akibatnya, tanah lapisan atas langsung
terbawa oleh aliran air.
Hal ini tidak akan terjadi apabila di
daerah tersebut ada tanamannya sebab tanaman dapat menahan laju aliran air
hujan yang turun.
Cara mencegah
dan menanggulangi terjadinya erosi
Ø membuat
terasering/sengkedan pada tanah yang miring,
Ø tidak
menebang pohon di hutan secara liar,
Ø mengadakan
reboisasi,
Ø mengadakan
hutan lindung.
2. Abrasi
a. Abrasi dan Cara Pencegahannya
Selain erosi, pengikisan tanah juga
dapat disebabkan oleh gelombang air laut. Pengikisan ini disebut abrasi. Abrasi biasanya terjadi di
pantai.
Apa yang menyebabkan abrasi? Abrasi,
entah disadari atau tidak, banyak disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan
manusia. Mengapa demikian? Karena sebenarnya alam telah memberikan
pelindung-pelindung alami pada pantai untuk mencegah abrasi.
Pelindung-pelindung tersebut berupa pohon-pohon atau batu-batu karang yang
berada di sekitar pantai.
Namun, pembangunan gedung-gedung di tepi
pantai menyebabkan pohon-pohon pelindung tersebut ditebang. Akibatnya,
gelombang air laut langsung menerjang bibir pantai. Hal ini diperparah lagi
dengan adanya perusakan batu-batu karang secara besar-besaran. Tentu saja
abrasi yang terjadi makin menghebat. Jika hal ini tidak ditangani secara
serius, maka pantai berangsur-angsur makin menyempit.
Abrasi dapat dicegah dan ditanggulangi
dengan langkah-langkah, antara lain:
o
tidak membangun gedung-gedung di daerah
pantai.
o
tidak menebangi pohon-pohon di sekitar
pantai,
o
mengadakan reboisasi pohon-pohon yang
dapat tumbuh di daerah pantai dan mampu menahan gempuran gelombang air laut,
o
tidak merusak batu-batu karang yang
berada di sekitar pantai.
Bab III Penutup
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan
dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi
karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung
dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan
jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh
beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan
tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan
beku (igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan
metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda
materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya. Batuan beku atau
sering disebut igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari satu atau
beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar