Selasa, 20 Februari 2018

Hakikat dan Konsep Perspektif Global (1)



Kata Pengantar


Bismillahirrahmannirrahim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
 Alhamdulillah hirabbil a’lamin segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang atas izin-Nya makalah yang berjudul “hakikat dan konsep perspektif global” telah dapat kami selesaikan. Terima kasih kepada  dosen pembimbing mata kuliah Perspektif Global yang telah memberi materi dan saran dalam proses pembuatan makalah ini. Dan juga terima kasih kepada teman-teman yang telah mambantu dalam pencarian dan resume materi sehingga makalah ini dapat terselasaikan dengan waktu yang cukup singkat.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna dan kepada teman-teman yang membaca makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi yang membaca. Terima kasih




                                                                                        Penulis
           
                                                                                        Padang


DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang........................................................................................................
B.     Rumusan Masalah....................................................................................................
C.     Tujuan .....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sejarah munculnya istilah perspektif global............................................................
B.     Hakikat Dan Konsep Perspektif Globala................................................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................
B.     Saran........................................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positifdan negatif, pengaruh globalisasi meliputi segala aspek kehidupan terutama pada masalah pendidikan di Indonesia. Ada dua isu kritis yang perlu kita sikapi sehubungan dengan perspektif globalisasi dalam kebijakan pendidikan di Indonesia yaitu siapkah dunia pendidikan Indonesia menghadapi globalisasi ? dan bagaimanakah cara penyesuian pendidikan Indonesia di era globalisasi sekarang ini?. Oleh sebab itu untuk melawan globalisasi terutama dalam pendidikan, kita harus bisa menjaga eksistensi sekolah.
Demikianlah, semoga kita dapat mengarungi derasnya gelombang globalisasi dan kita tidak tenggelam dalam gelombang itu.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah perkembangan perspektif global?
2.      Bagaimana hakikat dan konsep perspektif global?
                             
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui sejarah perkembangan perspektif global
2.      Mengetahui hakikat dan konsep perspektif global.
  





























BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah munculnya istilah perspektif global
Perspektif global pertama kali muncul di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Berkembang secara baik tahun 1970 an. Perspektif global di Indonesia mulai diterapkan pada kurikulum pendidikan dasar dan menengah tahun1995 dan secara jelas dan tegas sebagai pokok materi IPS sejak berlakunya kurikulum tahun 2004 (KBK) dan secara jelas menekankan perlunya perspektif global diajarkan di sekolah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa Indonesia sekarang ini sudah harus mempersiapkan para murid untuk memasuki abad yang akan datang yang penuh dengan tantangan dengan adanya proses globalisme. Terlebih lagi sistem ekonomi dan perdagangan dunia sekarang ini semakin terbuka dan akan meningkat di masa yang akan datang menunjukkan arti pentingnya belajar perspektif global. 
Istilah yang paling tepat untuk perspektif global adalah “global perspectives in education” atau disingkat dengan global education. Di indonesia disebut dengan istilah perspektif global dengan menekankan pada empat hal pokok yaitu: kesadaran terhadap perspektif global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pngertian terhadap budaya lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke tiga tahun 2001, global diartikan secara umum dan keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, meliputi seluruh dunia. Globalisasi artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia, mengglobal artinya mendunia. Globalisme adalah paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk bidang ekonomi dan politik. Masyarakat dunia kini sedang menghadapi tujuan-tujuan baru yang memukau dan mengkhawatirkan.
Perspektif global berakar pada ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga dunia yang berpartisipasi aktif. Keanggotaan seseorang dalam masyarakat dunia dari tingkat terdekat sampai yang terjauh bisa digambarkan dalam lingkaran konsentris sebagaiberikut ini:
Pada era globalisasi kecenderungan yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup global seperti makanan, pakaian dan musik.
John Naisbitt yang terkenal dengan bukunya yang berjudul “Megatrend 2000” menyebutkan bahwa pada tahun-tahun tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi, ada tiga mode yang diterima oleh banyak orang yaitu: makanan (food), pakaian (fashion), dan hiburan (entertainment). Di Indonesia sendiri sudah terjadi proses globalisasi tersebut. Seperti anak-anak kecil yang sudah tahu apa itu KFC, MC Donals, jeans, dan film-film dari berbagai negara. Bahkan mereka lebih senang memilih produk luar negeri tersebut dibandingkan dengan produk-produk buatan negeri sendiri. Media televisi telah mempercepat arus informasi dan membawa kita terlibat dalam informasi dunia. Keadaan ini membuat kita mau tidak mau ikut terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia melalui media informasi dan produk industri.
1.      Pokok-pokok pemikiran, tujuan dan definisi perpektif global
National Council for the Social Studies (NCSS) pada tahun 1982 menunjukkan arti pentingnya perspektif global diajarkan di sekolah-sekolah:
a.       Sekarang kita hidup dalam masa terjadinya peningkatan globalisasi yang ditandai dengan fenomena hampir semua orang berinteraksi secara transnasional (tidak hanya terbatas dalam negaranya saja), multi cultural (dalam berbagai macam budaya) dan cross-cultural (berinteraksi dengan budaya lain selain yang dimilikinya).
b.      Aktor-aktor yang berinteraksi dalam tingkat dunia tidak hanya terbatas pada aktor-aktor negara saja, namun juga melibatkan perseorangan, kelompok-kelompok lokal, organisasi-organisasi yang bergerak dalam bidang teknologi dan ilmu, perdagangan, perusahaan multi nasional, serta organisasi regional. Mereka ini semakin aktif berinteraksi dan mampu mempengaruhi peristiwa-peristiwa lokal maupun global.
c.       Kehidupan umat manusia tergantung pada suatu lingkungan  fisik dunia yang ditandai dengan terbatasnya sumber-sumber alam. Ekosistem dunia akan mempengaruhi  dan dipengaruhi oleh umat manusia.
d.      Ada keterkaitan  antara apa yang dilakukan manusia di bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi, pada masa kini dengan masa depan umat manusia yang hidup di bumi ini beserta lingkungan  fisiknya di masa yang akan datang.
e.       Terjadinya globalisasi yang melibatkan hampir seluruh umat manusia ini menyebabkan masing-masing individu dan seluruh masyarakat berkesempatan dan bertanggung jawab  untuk berperan serta dalam meningkatkan lingkungan fisik maupun sosial dunia.
2.      Perkembangan Globalisasi dan Dampaknya bagi Pendidikan di Indonesia
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari manca negara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan dampak negatif yang tidak sedikit jumlahnya bagimasyarakat. Paling tidak, ada tiga dampak negatif yang akan terjadi dalam dunia pendidikan kita.
a.       Dunia pendidikan akan menjadi objek komoditas dan komersil seiring dengan kuatnya hembusan paham neoliberalisme yang melanda dunia. Paradigma dalam dunia komersial adalah usaha mencari pasar baru dan memperluas bentuk-bentuk usaha secara terus-menerus. Globalisasi mampu memaksa liberalisasi berbagai sektor yang dulunya non-komersial menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Tidak heran apabila sekolah orang tua murid dengan sejumlah anggaran berlabel uang komite atau uang sumbangan pengembangan institusi meskipun pemerintah sudah menyediakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

b.      Mulai longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak, membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemenkan, UU Sisidiknas, dan PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi desentralistis.
c.       Globalisasi akan mendorong delokasi dan perubahan teknologi dan orientasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi baru, seperti computer dan internet, telah membawa perubahan yang sangat revolusioner dalam dunia pendidikan yang tradisional.
d.      Pemanfaatan multimedia yang portable dan menarik sudah menjadi pemandangan yang biasa dalam praktik pembelajaran di dunia persekolahan kita. Di sinilah bahwa pendidikan menjadi agenda prioritas kebangsaan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk diperbaiki seoptimal mungkin.

B.     Hakikat Dan Konsep Perspektif Global
Menurut kamus bahasa inggris Logman Dictionary Of Contemporary English, mengartikan global dengan “ concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan berdampak global di mana negara lain di asia tenggara bahkan seluruh asia mengalami sesak nafas.
Yang berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya penculikan. Sedangkan yang berkaitan dengan kegiatan lainnya dapat kita lihat misalnya india dan pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir ini akan merangsang negara lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut. Program nuklir iran untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara di dunia.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah,  kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga di arahkan untuk kepentingan global.
adapun hal-hal yang harus di persiapkan seorang guru sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar yaitu :
1.      Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional dan global.
2.      Secara aktif  mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
3.      Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan
4.      Mampu menyeleksi informasi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.
Pengertian globalisasi menurut para ahli yaitu:
  1. John huckle (miriam stainer 1996) menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi indipidu dan masyarakat di daerah yang jauh.
  2. Albro (yaya  tahun 1998) menyatakan bahwa globalisasi adalah keseluruan proses di manamanusian di bumi ini diinkorporasikan ( di masukkan ) kedalam masyarakat dunia tunggal, masyaralat global.
Hamijo, (Mimbar, 1990) menjelaskan ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi ini seperti berikut :
1.      Globalisasi perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajamen yang tangguh.
2.      Globalisasi telah melampaui batas tradisional geopolitik. Batas tersebut saat ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
3.      Adanya saling ketergantungan antar negara.
4.      Pendidikan merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode pendidikandan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. Ini telah lama terjadi melalui literatur, atau kontak antar pakar dan mahasiswa.
HAR tilaar, mengvemukakan ciri era globalisasi,yaitu adanya era masyarakat terbuka. Yang dimaksud dengan era masyarakat terbuka dapat dibagi dalam 2 hal, yaitu :
1.      Dalam bidang ekonomi, ditandai dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi.
2.      Didalam bidang politik, ditandai dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu suara masyarakat dimana setiap anggotanya ikut aktif adalam kehidupan bersama dan menciptkan kehidupan bersama yang lebih baik. Sedangkan masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang menghormati nilai Hak Asasi Manusia (HAM), merupakan masyarakat madani yang hak dan kewajibannya dihargai dan dijunjung tinggi.
Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif sebagaimana yang di kemukakan oleh tilaar (1998) bahwa dampak positipnya akan menyebakan munculnya masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Dalam era globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif.
Sebaliknya globalisasi juga bisa menjadi ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal atau budaya bangsa.
Menurut emil salim ( mimbar 1989) mengemukakan ada 4 bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin trasparan yaitu:
1.      Perkembangan IPTEK yang semakin tinggi
2.      Perkembangan  bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas
3.      Lingkungan hidup dan
4.      Politik
Pendidikan global adalah upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karna melalui pendidikan global pawa siswa di bekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global.
Menurut hoopes (1997) menjelaskan bahwa pendidikan global memiliki 3 tujuan yaitu:
  1. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaeraan dan kesukuan
  2. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global.
  3. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai indipidu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruan.

            Proses globalisasi akan melahirkan kesadaran global  di mana manusia saat ini merasa satu dengan lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan, saling memberi  dan saling membantu. Ini di mungkinkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan  informasi yang demikian cepat sehingga dapat menyatukan umat manusia. Dalam hal ini Tillar  mengisyaratkan konsep inovasi yang dituntut dalam era globalisasi, yaitu :
1.      Dalam era globalisasi kita berada pada suatu masyarakat yang terbuka, dan penuh kompetisi. Ini berarti bahwa masyarakat berada dalam kondisi yang menghasilkan yang terbaik.
2.      Masyarakat di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam jasa, barang, maupun investasi modal. Kualitas berada di atas kuantitas.
3.      Era globalisasi merupakan suatu era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal sebagai information superhighway. Oleh sebab itu, pemanfaatan informasi superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan dengan demikian perlu dikuasai masyarakat.
4.      Era globalisasi merupakan era komunikasi  yang sangat cepat dan canggih. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap sarana-sarana komunikasi  seperti bahasa, merupakan syarat mutlak.
5.      Era globalisasi ditandai dengan maraknya kehidupan bisnis. Oleh sebab itu, kemampuan bisnis, manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.
6.       Era globalisasi merupakan era teknologi dan oleh sebab itu, anggota-anggotanya harus melek digital.

Hal diatas tersebut merupakan karakteristik masyarakat kita masa depan. Kita sebagai warga Indonesia dan warga dunia mau tidak mau harus mempersiapkan diri dengan cara membekali diri malalui pendidikan.
           
            Pendidikan global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karena melalui pendidikan global para siswa dibekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global.
            Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, suatu perkampungan global di dalam mana manusia dihubungkan : Baik suku, maupun bangsa, dan batas Negara tidak menjadi penghalang, dan merupakan komunalitas dari perbedaan di antara orang-orang yang berbeda bangsa.
            Hoopes (Garcia 1997)  mengatakan bahwa pendidikan global mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global dan keragaman budaya, yang mencangkup hubungan, kejadian dan kekuatan yang tidak dapat diisikan ke dalam batas-batas Negara dan budaya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan global adalah suatu pendidikan yang berusaha untuk meningkatkan kesadaran siswa, bahwa mereka hidup dan berada pada suatu area global yang saling berkaitan.


























BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Istilah global; menunjuk kepada sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan beserta dengan isinya. Isu global berkaitan dengan masalah, kejadian, kegiatan, dan sikap dan pengaruhnya terhadap seluruh dunia dan internasional. Globalisasi adalah suatu proses di mana kejadian, keputusan dan kegiatandi salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, bagi individu dan masyarakat di daerah lain.Globalisasi di tandai dengan ketatnya persaingan, padatnya informasi, keterbukaan dan di dukung oleh kemajuan IPTEK.
Pada umumnya kita tidak memahami bahwa sebenarna hidup kita ini terbebentuk karena adanya pengaruh dari peristiwa di dunia. Perspektif global merupakan suatu pendekatanmenyeluruh yang mencoba memahami keterkaitan guru dan siswa dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia. Perspektif global bertitik tolak dari kehidupan seharu-hari, dan peritiwa yang terjadi sehari-hari, misalnya pengangguran, kelaparan, pestisida, kepadatan penduduk, pengungsi dan sebagainya yang mempunyai dampak global. 

B.     Saran
Pendidikan perspektif global sangat cocok diterapkan pada saat ini guna menjawab tantangan kehidupan di era globalisasi ini. Karena pendidikan perspektif global merupakan upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang berbeda bangsa.


Daftar Pustaka
Nusid, Sumaatmadja. 2008. Perspektif Global. Jakarta : Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar