Kata Pengantar
Bismillahirrahmannirrahim, Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah hirabbil a’lamin segala puji bagi Allah tuhan
semesta alam yang atas izin-Nya makalah yang berjudul “hakikat dan konsep
perspektif global” telah dapat kami selesaikan. Terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah Perspektif Global yang telah memberi materi dan saran
dalam proses pembuatan makalah ini. Dan juga terima kasih kepada teman-teman
yang telah mambantu dalam pencarian dan resume materi sehingga makalah ini
dapat terselasaikan dengan waktu yang cukup singkat.
Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi tidak bisa dipungkiri
bahwa makalah kami masih jauh dari sempurna dan kepada teman-teman yang membaca
makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami bisa
lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya. Kami berharap makalah yang
kami buat dapat bermanfaat bagi yang membaca. Terima kasih
Penulis
Padang
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar....................................................................................................................
Daftar
Isi.............................................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang........................................................................................................
B. Rumusan
Masalah....................................................................................................
C. Tujuan
.....................................................................................................................
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Sejarah munculnya istilah perspektif global............................................................
B.
Hakikat
Dan Konsep Perspektif Globala................................................................
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
Daftar
Pustaka.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Globalisasi adalah suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi
pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh
dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua
dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang
kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang
pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama
dalam globalisasi.
Dewasa ini, teknologi informasi dan
komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat
tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat
dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan. Kehadiran globalisasi
tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu Negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positifdan negatif, pengaruh
globalisasi meliputi segala aspek kehidupan terutama pada masalah pendidikan di
Indonesia. Ada dua isu kritis yang perlu kita sikapi sehubungan dengan
perspektif globalisasi dalam kebijakan pendidikan di Indonesia yaitu siapkah dunia
pendidikan Indonesia menghadapi globalisasi ? dan bagaimanakah cara penyesuian
pendidikan Indonesia di era globalisasi sekarang ini?. Oleh sebab itu untuk
melawan globalisasi terutama dalam pendidikan, kita harus bisa menjaga
eksistensi sekolah.
Demikianlah, semoga kita dapat
mengarungi derasnya gelombang globalisasi dan kita tidak tenggelam dalam
gelombang itu.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan
perspektif global?
2. Bagaimana hakikat dan konsep
perspektif global?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui sejarah perkembangan
perspektif global
2. Mengetahui hakikat dan konsep
perspektif global.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah
munculnya istilah perspektif global
Perspektif global pertama kali
muncul di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Berkembang secara baik tahun 1970
an. Perspektif global di Indonesia mulai diterapkan pada kurikulum pendidikan
dasar dan menengah tahun1995 dan secara jelas dan tegas sebagai pokok materi
IPS sejak berlakunya kurikulum tahun 2004 (KBK) dan secara jelas menekankan
perlunya perspektif global diajarkan di sekolah. Hal ini dilakukan dengan
pertimbangan bahwa Indonesia sekarang ini sudah harus mempersiapkan para murid
untuk memasuki abad yang akan datang yang penuh dengan tantangan dengan adanya
proses globalisme. Terlebih lagi sistem ekonomi dan perdagangan dunia sekarang
ini semakin terbuka dan akan meningkat di masa yang akan datang menunjukkan
arti pentingnya belajar perspektif global.
Istilah yang paling tepat untuk
perspektif global adalah “global perspectives in education” atau disingkat
dengan global education. Di indonesia disebut dengan istilah perspektif global
dengan menekankan pada empat hal pokok yaitu: kesadaran terhadap perspektif
global, sistem-sistem global, sejarah global, dan saling pngertian terhadap
budaya lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, edisi ke tiga tahun 2001, global diartikan secara umum dan
keseluruhan, secara bulat, secara garis besar, meliputi seluruh dunia.
Globalisasi artinya proses masuknya ke ruang lingkup dunia, mengglobal artinya
mendunia. Globalisme adalah paham kebijakan nasional yang memperlakukan seluruh
dunia sebagai lingkungan yang layak diperhitungkan, terutama untuk bidang
ekonomi dan politik. Masyarakat dunia kini sedang menghadapi tujuan-tujuan baru
yang memukau dan mengkhawatirkan.
Perspektif global berakar pada
ilmu-ilmu: antropologi, psikologi, sejarah, ekonomi, geografi dunia, dan
politik, bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran sebagai warga
dunia yang berpartisipasi aktif. Keanggotaan seseorang dalam masyarakat dunia
dari tingkat terdekat sampai yang terjauh bisa digambarkan dalam lingkaran
konsentris sebagaiberikut ini:
Pada era globalisasi kecenderungan
yang kuat adalah proses terjadinya universalisasi yang melanda seluruh aspek kehidupan
manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan munculnya gaya hidup
global seperti makanan, pakaian dan musik.
John Naisbitt yang terkenal dengan
bukunya yang berjudul “Megatrend 2000” menyebutkan bahwa pada tahun-tahun
tersebut akan terjadi proses globalisasi melalui teknologi informasi, ada tiga
mode yang diterima oleh banyak orang yaitu: makanan (food), pakaian (fashion),
dan hiburan (entertainment). Di Indonesia sendiri sudah terjadi proses
globalisasi tersebut. Seperti anak-anak kecil yang sudah tahu apa itu KFC, MC
Donals, jeans, dan film-film dari berbagai negara. Bahkan mereka lebih senang
memilih produk luar negeri tersebut dibandingkan dengan produk-produk buatan
negeri sendiri. Media televisi telah mempercepat arus informasi dan membawa
kita terlibat dalam informasi dunia. Keadaan ini membuat kita mau tidak mau
ikut terlibat dalam pergaulan masyarakat dunia melalui media informasi dan
produk industri.
1. Pokok-pokok pemikiran, tujuan dan
definisi perpektif global
National Council for the Social
Studies (NCSS) pada tahun 1982 menunjukkan arti pentingnya perspektif global
diajarkan di sekolah-sekolah:
a. Sekarang kita hidup dalam masa
terjadinya peningkatan globalisasi yang ditandai dengan fenomena hampir semua
orang berinteraksi secara transnasional (tidak hanya terbatas dalam negaranya
saja), multi cultural (dalam berbagai macam budaya) dan cross-cultural
(berinteraksi dengan budaya lain selain yang dimilikinya).
b. Aktor-aktor yang berinteraksi dalam
tingkat dunia tidak hanya terbatas pada aktor-aktor negara saja, namun juga
melibatkan perseorangan, kelompok-kelompok lokal, organisasi-organisasi yang
bergerak dalam bidang teknologi dan ilmu, perdagangan, perusahaan multi
nasional, serta organisasi regional. Mereka ini semakin aktif berinteraksi dan
mampu mempengaruhi peristiwa-peristiwa lokal maupun global.
c. Kehidupan umat manusia tergantung
pada suatu lingkungan fisik dunia yang ditandai dengan terbatasnya
sumber-sumber alam. Ekosistem dunia akan mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh umat manusia.
d. Ada keterkaitan antara
apa yang dilakukan manusia di bidang sosial, politik, ekonomi, teknologi, pada
masa kini dengan masa depan umat manusia yang hidup di bumi ini beserta
lingkungan fisiknya di masa yang akan datang.
e. Terjadinya globalisasi yang
melibatkan hampir seluruh umat manusia ini menyebabkan masing-masing individu
dan seluruh masyarakat berkesempatan dan bertanggung jawab untuk
berperan serta dalam meningkatkan lingkungan fisik maupun sosial dunia.
2. Perkembangan Globalisasi dan
Dampaknya bagi Pendidikan di Indonesia
Perkembangan dunia pendidikan di
Indonesia tidak dapat dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di
mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga
merupakan tantangan bagi dunia pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang
lembaga pendidikan dan tenaga pendidik dari manca negara masuk ke Indonesia.
Untuk menghadapi pasar global maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat
meningkatkan mutu pendidikan, baik akademik maupun non-akademik, dan
memperbaiki manajemen pendidikan agar lebih produktif dan efisien serta
memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Ketidaksiapan bangsa kita dalam mencetak SDM yang berkualitas dan bermoral yang
dipersiapkan untuk terlibat dan berkiprah dalam kancah globalisasi, menimbulkan
dampak negatif yang tidak sedikit jumlahnya bagimasyarakat. Paling tidak, ada
tiga dampak negatif yang akan terjadi dalam dunia pendidikan kita.
a.
Dunia
pendidikan akan menjadi objek komoditas dan komersil seiring dengan kuatnya
hembusan paham neoliberalisme yang melanda dunia. Paradigma dalam dunia
komersial adalah usaha mencari pasar baru dan memperluas bentuk-bentuk usaha
secara terus-menerus. Globalisasi mampu memaksa liberalisasi berbagai sektor yang
dulunya non-komersial menjadi komoditas dalam pasar yang baru. Tidak heran
apabila sekolah orang tua murid dengan sejumlah anggaran berlabel uang komite
atau uang sumbangan pengembangan institusi meskipun pemerintah sudah
menyediakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
b.
Mulai
longgarnya kekuatan kontrol pendidikan oleh negara. Tuntutan untuk berkompetisi
dan tekanan institusi global, seperti IMF dan World Bank, mau atau tidak,
membuat dunia politik dan pembuat kebijakan harus berkompromi untuk melakukan
perubahan. Lahirnya UUD 1945 yang telah diamandemenkan, UU Sisidiknas, dan PP
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) setidaknya telah
membawa perubahan paradigma pendidikan dari corak sentralistis menjadi
desentralistis.
c. Globalisasi akan mendorong delokasi
dan perubahan teknologi dan orientasi pendidikan. Pemanfaatan teknologi baru,
seperti computer dan internet, telah membawa perubahan yang sangat revolusioner
dalam dunia pendidikan yang tradisional.
d. Pemanfaatan multimedia yang portable
dan menarik sudah menjadi pemandangan yang biasa dalam praktik pembelajaran di
dunia persekolahan kita. Di sinilah bahwa pendidikan menjadi agenda prioritas
kebangsaan yang tidak bisa ditunda-tunda lagi untuk diperbaiki seoptimal
mungkin.
B.
Hakikat Dan Konsep Perspektif Global
Menurut
kamus bahasa inggris Logman Dictionary Of Contemporary English, mengartikan
global dengan “ concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang
berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu
hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau sikap.
Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan
berdampak global di mana negara lain di asia tenggara bahkan seluruh asia
mengalami sesak nafas.
Yang
berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya penculikan. Sedangkan
yang berkaitan dengan kegiatan lainnya dapat kita lihat misalnya india dan
pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir ini akan merangsang negara
lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut. Program nuklir iran
untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara
di dunia.
Perspektif
global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu
masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi
kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita
juga di arahkan untuk kepentingan global.
adapun
hal-hal yang harus di persiapkan seorang guru sebagai komunikator atau
penghubung dengan dunia luar yaitu :
1. Tertarik dan peduli terhadap
kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional dan global.
2. Secara aktif mencari dan
menyimpan informasi yang bersifat dunia.
3. Mempunyai sifat terbuka, mau
menerima setiap adanya pembaruan
4. Mampu menyeleksi informasi untuk di
sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.
Pengertian globalisasi menurut para
ahli yaitu:
- John
huckle (miriam stainer 1996) menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu
proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian
dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi indipidu dan
masyarakat di daerah yang jauh.
- Albro
(yaya tahun 1998) menyatakan bahwa globalisasi adalah keseluruan
proses di manamanusian di bumi ini diinkorporasikan ( di masukkan )
kedalam masyarakat dunia tunggal, masyaralat global.
Hamijo,
(Mimbar, 1990) menjelaskan ciri-ciri yang berkaitan dengan globalisasi ini
seperti berikut :
1. Globalisasi
perlu didukung oleh kecepatan informasi, kecanggihan teknologi, transportasi
dan komunikasi yang diperkuat oleh tatanan organisasi dan manajamen yang
tangguh.
2. Globalisasi
telah melampaui batas tradisional geopolitik.
Batas tersebut saat ini harus tunduk pada kekuatan teknologi, ekonomi, sosial
politik dan sekaligus mempertemukan tatanan yang sebelumnya sulit dipertemukan.
3. Adanya
saling ketergantungan antar negara.
4. Pendidikan
merupakan bagian dari globalisasi. Penyebaran dalam hal gagasan, pembaruan dan inovasi dalam struktur, isi dan metode
pendidikandan pengajaran sudah lama terjadi yang menunjukkan globalisasi. Ini
telah lama terjadi melalui literatur, atau
kontak antar pakar dan mahasiswa.
HAR
tilaar, mengvemukakan ciri era globalisasi,yaitu adanya era masyarakat terbuka.
Yang dimaksud dengan era masyarakat
terbuka dapat dibagi dalam 2 hal, yaitu :
1. Dalam bidang ekonomi, ditandai
dengan adanya pasar bebas, yang menuntut kemampuan, kreasi yang menghasilkan
produk-produk berkualitas tinggi.
2. Didalam bidang politik, ditandai
dengan berkembangnya nilai demokrasi dalam masyarakat yang demokratis, yaitu
suara masyarakat dimana setiap anggotanya ikut aktif adalam kehidupan bersama
dan menciptkan kehidupan bersama yang lebih baik. Sedangkan masyarakat yang
demokratis adalah masyarakat yang menghormati nilai Hak Asasi Manusia (HAM),
merupakan masyarakat madani yang hak
dan kewajibannya dihargai dan dijunjung tinggi.
Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun
negatif sebagaimana yang di kemukakan oleh tilaar (1998) bahwa dampak positipnya akan
menyebakan munculnya masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orang berlomba
untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Dalam era
globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat
menjadi dinamis, aktif dan kreatif.
Sebaliknya globalisasi juga bisa menjadi ancaman
terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan
menjadi ancaman bagi budaya lokal atau budaya bangsa.
Menurut emil salim ( mimbar 1989) mengemukakan ada 4
bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin trasparan yaitu:
1. Perkembangan
IPTEK yang semakin tinggi
2. Perkembangan
bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas
3. Lingkungan
hidup dan
4. Politik
Pendidikan global adalah upaya sistematis untuk
membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karna melalui pendidikan global
pawa siswa di bekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan
dengan masalah global.
Menurut hoopes (1997) menjelaskan bahwa pendidikan
global memiliki 3 tujuan yaitu:
- Pendidikan
global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaeraan dan kesukuan
- Pendidikan
global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan
diri dengan keragaman global.
- Pendidikan
global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang
mereka sendiri sebagai indipidu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai
anggota masyarakat manusia secara keseluruan.
Proses globalisasi akan melahirkan
kesadaran global di mana manusia saat
ini merasa satu dengan lainnya, saling tergantung dan saling membutuhkan,
saling memberi dan saling membantu. Ini
di mungkinkan oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang demikian cepat sehingga dapat
menyatukan umat manusia. Dalam hal ini Tillar
mengisyaratkan konsep inovasi yang dituntut dalam era globalisasi, yaitu
:
1. Dalam
era globalisasi kita berada pada suatu masyarakat yang terbuka, dan penuh
kompetisi. Ini berarti bahwa masyarakat berada dalam kondisi yang menghasilkan
yang terbaik.
2. Masyarakat
di dalam era globalisasi menuntut kualitas yang tinggi baik dalam jasa, barang,
maupun investasi modal. Kualitas berada di atas kuantitas.
3. Era
globalisasi merupakan suatu era informasi dengan sarana-sarananya yang dikenal
sebagai information superhighway. Oleh sebab itu, pemanfaatan informasi
superhighway merupakan suatu kebutuhan masyarakat modern dan dengan demikian
perlu dikuasai masyarakat.
4. Era
globalisasi merupakan era komunikasi
yang sangat cepat dan canggih. Oleh sebab itu, penguasaan terhadap
sarana-sarana komunikasi seperti bahasa,
merupakan syarat mutlak.
5. Era
globalisasi ditandai dengan maraknya kehidupan bisnis. Oleh sebab itu,
kemampuan bisnis, manajer, merupakan tuntutan masyarakat masa depan.
6. Era globalisasi merupakan era teknologi dan
oleh sebab itu, anggota-anggotanya harus melek digital.
Hal diatas tersebut merupakan karakteristik
masyarakat kita masa depan. Kita sebagai warga Indonesia dan warga dunia mau
tidak mau harus mempersiapkan diri dengan cara membekali diri malalui
pendidikan.
Pendidikan global merupakan upaya
sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karena melalui
pendidikan global para siswa dibekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh
yang berkaitan dengan masalah global.
Pendidikan global menawarkan suatu
makna bahwa kita hidup didalam masyarakat manusia, suatu perkampungan global di
dalam mana manusia dihubungkan : Baik suku, maupun bangsa, dan batas Negara
tidak menjadi penghalang, dan merupakan komunalitas dari perbedaan di antara
orang-orang yang berbeda bangsa.
Hoopes (Garcia 1997) mengatakan bahwa pendidikan global
mempersiapkan siswa untuk memahami dan mengatasi adanya ketergantungan global
dan keragaman budaya, yang mencangkup hubungan, kejadian dan kekuatan yang
tidak dapat diisikan ke dalam batas-batas Negara dan budaya.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa pendidikan global adalah suatu pendidikan yang berusaha
untuk meningkatkan kesadaran siswa, bahwa mereka hidup dan berada pada suatu
area global yang saling berkaitan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Istilah global; menunjuk kepada sesuatu yang berkaitan
dengan dunia secara keseluruhan beserta dengan isinya. Isu global
berkaitan dengan masalah, kejadian, kegiatan, dan sikap dan pengaruhnya
terhadap seluruh dunia dan internasional. Globalisasi
adalah suatu proses di mana kejadian, keputusan dan kegiatandi salah satu
bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, bagi individu dan masyarakat di daerah
lain.Globalisasi di tandai dengan ketatnya persaingan, padatnya informasi,
keterbukaan dan di dukung oleh kemajuan IPTEK.
Pada umumnya kita tidak memahami bahwa sebenarna hidup
kita ini terbebentuk karena adanya pengaruh dari peristiwa di dunia. Perspektif
global merupakan suatu pendekatanmenyeluruh yang mencoba memahami keterkaitan
guru dan siswa dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia. Perspektif
global bertitik tolak dari kehidupan seharu-hari, dan peritiwa yang terjadi
sehari-hari, misalnya pengangguran, kelaparan, pestisida, kepadatan penduduk,
pengungsi dan sebagainya yang mempunyai dampak global.
B.
Saran
Pendidikan perspektif global sangat
cocok diterapkan pada saat ini guna menjawab tantangan kehidupan di era
globalisasi ini. Karena pendidikan perspektif global merupakan upaya sistematis
untuk membentuk wawasan dan perspektif mahasiswa dan perspektif siswa, karena
melalui pendidikan global siswadibekali materi secara utuh dan menyeluruh
berkaitan dengan masalah global. Pendidikan global menawarkan suatu makna bahwa
kita hidup didalam masyarakat manusia, dimana perkampungan global dimana
manusia saling terhubung, baik suku, bangsa dan batas Negara tidak menjadi
penghalang dan merupakan komunitas dari perbedaan diantara orang-orang yang
berbeda bangsa.
Daftar
Pustaka
Nusid,
Sumaatmadja. 2008. Perspektif Global.
Jakarta : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar